"Jangan sebut Kami orang Thai atau Muslim Thai. Kami adalah Orang Melayu Muslim Patani"
Adapun awal perkembangan politik
Thailand di Selatan (Patani) berdasarkan pada mendelegitimasikan bangsa Patani
dan berusaha melegitimasikan atas haknya. Jadi jelas bahwa Kerajaan Siam-Thai
bertujuan untuk menghapuskan kepemilikan hak atas bangsa Patani, baik secara
politik maupun fisik, merupakan suatu simbol yang tak dapat dihindarkan.
Kalau
liat di Peta Dunia, Thailand Selatan berbatasan langsung dengan Malaysia.
Sehingga budaya Melayu lebih kental daripada budaya Thai itu sendiri, misalnya
mereka sangat menyukai lagu dan film Malaysia serta Indonesia. Bahasapun mereka
lebih sering menggunakan bahasa Melayu, pakaian yang dikenakan serta penganut
agama Islam banyak bertebaran di wilayah Selatan yang beretnis Melayu ini.
Sebenarnya penduduk Patani lebih mirip orang Melayu, berbeda dengan penduduk Siam-Thailand pada umumnya yang bersuku Thai, karena sebenarnya mereka adalah keturunan Melayu. Bergabungnya tiga provinsi di selatan Thailand (Pattani, Yala dan Narathiwat) adalah kehendak dari Inggris dan Kerajaan Siam melalui perjanjian pada tahun 1909. Yang sama sekali tidak mendengarkan suara rakyat di tiga provinsi tersebut. Siam itu menjajah tiga provinsi di selatan Thailand sampai kini, dan "Jangan sebut Kami orang Thai atau Muslim Thai. Kami adalah Orang Melayu Muslim Patani".
Sebenarnya penduduk Patani lebih mirip orang Melayu, berbeda dengan penduduk Siam-Thailand pada umumnya yang bersuku Thai, karena sebenarnya mereka adalah keturunan Melayu. Bergabungnya tiga provinsi di selatan Thailand (Pattani, Yala dan Narathiwat) adalah kehendak dari Inggris dan Kerajaan Siam melalui perjanjian pada tahun 1909. Yang sama sekali tidak mendengarkan suara rakyat di tiga provinsi tersebut. Siam itu menjajah tiga provinsi di selatan Thailand sampai kini, dan "Jangan sebut Kami orang Thai atau Muslim Thai. Kami adalah Orang Melayu Muslim Patani".
''Sistem demokrasi Kerajaan Thailand yang terbentuk oleh budaya dan agamanya cenderung otoriter terhadap minority Melayu di bagian Selatan Thailand. Demokrasi barangkali baik bagi orang lain, tetapi bagi bangsa Patani bagaikan negara yang aristokrasi atau sejenisnya''
Sehingga hingga saat ini banyak aktivity atau kebudayaan Thai yang tidak
dilakukan oleh warga Pattani, karena menurut mereka ‘kita berbeda Ideologi’.
Banyak warga Melayu Patani khususnya Muslim tidak ikhlas menjadi bagian dari
negara Thailand. Utamanya Muslim di selatan Thailand yang secara kultur dan
geografis lebih dekat ke dunia Melayu. Patani memang terbilang dekat dengan
Bangkok, tapi bagi sebagian warga Thai terasa begitu jauh (dihati). Karena Patani
adalah Dunia Melayu di bawah penjajah kolonial Siam-Thailand.
sumber : http://dangerofpatani.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar