The Matrix, sangat kuat nuansa propaganda Zionisme-nya. Isi film itu sepenuhnya menggambarkan perjuangan bangsa Yahudi untuk memiliki kedaulatan sendiri (Israel) di tengah kehidupan dunia. Hanya saja, disamarkan dengan konsep cerita Matrix yang cukup rumit. Disana disebutkan, teritorial yang mereka perjuangkan bernama Gerbang Zion. Gerbang Zion itu akan selamat dengan datangnya tokoh “yang diramalkan”. Ini benar-benar propaganda Yahudi, hanya umumnya masyarakat tidak memahami sejauh itu.
Jumat, 28 Januari 2011
Muslim Bakal Menguasai Dunia
Inilah jawabannya, mengapa selama ini Islam dan umat Islam dimusuhi bahkan berusaha dihancurkan oleh musuh-musuhnya. Karena masa depan dunia ini akan berada di tangan Islam. Jumlah penduduk dunia pun akan dikuasai oleh umat Islam. Pasalnya, dua puluh tahuk ke depan, jumlah muslim bakal bertambah dua kali lipat lebih cepat dibandingkan penduduk non muslim.
Demikian hasil sebuah penelitian yang juga memprediksi bahwa dalam satu generasi mendatang penduduk muslim dunia akan mencapai lebih dari seperempat total populasi dunia. Dengan menggunakan tingkat kelahiran, kematian dan migrasi penduduk, para peneliti pada Pew Forum on Religion and Public Life memproyeksikan bahwa tingkat pertumbuhan penduduk muslim dunia adalah 1,5 persen per tahun, sementara penduduk non muslim hanya tumbuh 0,7 persen per tahun.
Demikian hasil sebuah penelitian yang juga memprediksi bahwa dalam satu generasi mendatang penduduk muslim dunia akan mencapai lebih dari seperempat total populasi dunia. Dengan menggunakan tingkat kelahiran, kematian dan migrasi penduduk, para peneliti pada Pew Forum on Religion and Public Life memproyeksikan bahwa tingkat pertumbuhan penduduk muslim dunia adalah 1,5 persen per tahun, sementara penduduk non muslim hanya tumbuh 0,7 persen per tahun.
DEMOKRASI “PERMATA”ISLAM YANG HILANG
Perlu diketahui bahwa cikal bakal demokrasi bermula dari hasil pemikiran Plato dalam bukunya Republik pada tahun 427 – 347 SM atau kira-kira 900 tahun sebelum nabi Muhammad SAW lahir, adalah salah bila menilai demokrasi diciptakan untuk menghancu...rkan Islam, tetapi kalau Barat saat ini memanfaatkan demokrasi untuk menghancurkan Islam itu adalah benar, karena demokrasi sifatnya terbuka dan elastis seperti karet, terbuka artinya siapa saja bisa masuk, kafir, Kristen, komunis dan juga Islam, elastis artinya siapa saja bisa memberi bentuk dan definisi sesuai kemauannya, tidak aneh bila setiap pakar politik mempunyai definisi akademis tentang demokrasi yang berbeda-beda dan tidak aneh pula setiap politikus dan penguasa mempunyai bentuk tersendiri dalam melaksanakan demokrasi.
Yang kita lupa adalah, bahwa dalam diri Nabi Muhammad saw, juga menunjukan sikap dan nilai-nilai demokrasi, bahkan sejarah Khalifah setelah Ali Bin Abu Thalib menunjukkan hanya 4,5% saja Khalifah yang menjalan syariat Islam, dan itu terjadi karena nilai-nilai Demokrasi yang dicontohkan Nabi saw,
Kamis, 27 Januari 2011
24 Protokol Zion (The Protocols of The Learned Elders of Zion)
Rencana Jangka Panjang Zionisme Internasional Untuk Menghancurkan Ummat Kristen dan Ummat Muslim se Dunia “Protocols of Zion” yang sudah lama menjadi ‘kitab suci” Zionisme Internasional, selama ini dipahami sebagai sumber inspirasi kaum Yahudi untuk menata dunia sesuai dengan keinginannya, yaitu Dunia yang pada akhirnya hanya beragama satu, agama Yahudi. Inti ajaran agama Yahudi adalah pemujaan materi atau dikenal dengan istilah materialisme. Protokol itu pertama kalinya dibuat tahun 1895 di Basel-Swiss oleh pemimpin Zionis saat itu, Theodore Hertzel. Dokumen itu berisi 24 pasal (24 protocols). Tadinya sangat dirahasiakan sekali, tapi kemudian bocor dan sampai ke tangan pendeta orthodox Rusia, Sergey Nylos, yang menterjemahkan ke dalam bahasa Rusia pada tahun 1921. Seorang wartawan Inggris,Victor E Mersden, kemudian menterjemahkannya kembali kedalam bahasa Inggris dengan judul “The Protocols of The Learned Elders of Zion” pada tahun 1917. Berikut terjemahannya dalam versi Indonesianya.
PROTOCOLS KE 1:
Semboyan kita (kita disini maksudnya: zionisme/warga yahudi se dunia, pen) hanya ingin mencapai tujuan dengan kekuatan militer, kecanggihan teknologi perang, dan memasyarakatkan hidup bersenang-senang mengejar popularitas. Pandangan hidup kita hanyalah mampu menindas terlebih dahulu, kemudian bertanggung-jawab dalam suatu persoalan, atau berbuat jahat dan memasang jerat halus demi kepentingan kita
Kabbalah.. Akar pergerakan freemansonry
Pada abad pertengahan, di Barat sedang terjadi pergulatan antara nalar dan agama. Nalar adalah refleksi dari rasionalitas yang terbelenggu oleh dogma gereja yang ambigu. Pada akhirnya Nalar berhasil mengesampingkan keimanan, akibatnya barat menjadi tersekularkan.
Setelah melewati masa Renaissance, periode pencerahan hingga sampai ke zaman modern ini keimanan semakin terbenam dalam kubangan rasionalitas. Nalar dipisahkan dari agama dan keyakinan hanyalah persoalan individu semata yang didominasi oleh kebebasan yang azasi.Di Amerika, gereja semakin ditinggalkan jamaahnya lantaran rumah ibadah tersebut menjadi penghalang dalam mengekspresikan kebebasan akal.
Madonna, salah seorang diva musik dunia memilih untuk mempelajari dan mempraktekkan ajaran Kabbalah, disusul oleh Demi Moore dan sederet artis kondang lainnya. Saat ini Kabbalah menjadi agama alternatif bagi sejumlah selebritis dunia. Faktor apa yang seolah menghipnotis minat sehingga Kabbalah menjadi pilihan mereka?
Sejatinya Kabbalah adalah kepercayaan Yahudi yang amat rahasia disampaikan pada anggota dari mulut ke mulut. Ajarannya berupa ilmu sihir dan ritual pemujaan setan yang telah dikembangkan sejak ribuan tahun. Secara harafiah Kabbalah ( Qabala ) bermakna tradisi lisan. Kata Kabbala diambil dari bahasa Ibrani: qibil yang bermakna menerima atau tradisi warisan. Dengan demikian ajaran Kabbalah mempunyai arti menerima doktrin ilmu sihir ( okultisme ) yang hanya diketahui oleh segelintir orang.
Menurut sejarah, Ordo Kabbalah telah berusia 4.000 tahun, sejak Nabi Ibrahim as meninggalkan Sumeria, akhirnya menyebar ke Mesir Kuno hingga Ke Palestina. Ordo Kabbalah dibentuk dan diberi nama Ordo Persaudaraan saat perpindahan Bani Israil ke Babilonia yakni pada era Dinasti Ur ke 3 ( 2112 -2004 SM ). Salah seorang pendeta tinggi Kabbalah yakni Samiri yang mengajak Bani Israil saat eksodus dari Mesir untuk menyembah anak sapi emas bertepatan saat Nabi Musa as berkhalwat di gunung Tursina-Sinai. Doktrin mistis Kabbalah merupakan induk dari segala ilmu sihir yang ada di dunia hingga hari ini. Sejatinya merupakan elemen eksternal yang menyusup ke dalam agama Yahudi. Ditinjau dari segi pemahaman, Kabbalah terdiri dari 3 ordo : Ordo Hijau, Kuning, serta Putih. Ordo putih nyaris tidak teridentifikasi oleh peneliti. Hal ini lebih disebabkan gerakannya sangat rahasia, dan mereka berkonsentrasi pada misi politik. Sedang ordo Hijau dan Kuning lebih menekankan pada aspek penyembahan terhadap Lucifer. Ajaran Kabbalah dirumuskan untuk menentukan jalannya peradaban manusia dengan membentuk satu pemerintahan dunia ( E Pluribus Unum ) di bawah kendali Yahudi. Tradisi Kabbalah ditengarai menghasilkan filsuf besar seperti Plato, Socrates dll , juga faham Rasisme yang kemudian diadopsi Hitler untuk berkuasa. Untuk dibaiat menjadi anggota ordo putih, harus memiliki gelar magister pada satu disiplin ilmu. Hanya Yahudi dari garis keturunan yang lurus yang diizinkan untuk menjadi anggota. Di dalam fase rekrutmen ini ditempuh melalui pendidikan tidak kurang dari 40 hari. Prinsip ini yang selanjutnya digunakan oleh kelompok persaudaraan Illuminati.
Menurut ajaran Kabbalah proses penciptaan dimulai dengan munculnya benda-benda yang disebut Sefiroth yang artinya lingkaran-lingkaran atau orbit-orbit yang bersifat material maupun spiritual. Benda tersebut berjumlah 32. Sepuluh yang pertama beremanasi dengan Tuhan yang gaib di kedalaman yang tak terbatas. Dogma Kabbalah ada relasinya dengan sistem kepercayaan astrologi kuno. Pada hakekatnya Kabbalah telah menyimpang jauh dari agama Yahudi. Ajaran tersebut menjadi doktrin mistis dari keimanan Yahudi yang melenceng dari Taurat.
Theodore Reinach seorang pakar sejarah Yahudi mendiskripsikan bahwa Kabbalah adalah racun teramat halus yang menyusup dan memenuhi nadi agama Yahudi. Doktrin tentang Tuhan mereka, bertentangan dengan fakta penciptaan dalam Taurat.
Penjelasan kaum Kabbalis tentang Tuhan direfleksikan sebagai bentuk tertinggi yang tak terlukiskan yang disebut En Sof. Adapun En Sof telah memanifestasikan dirinya kepada pengikutnya dalam sepuluh aspek ( Sefiroth ) realitas ilahiah. Kesepuluh aspek tersebut yakni: Kether Elyon : Mahkota tertinggi; Hokhmah : Kebijaksanaan; Binah : Akal; Hesed : Cinta atau pengampunan; Din : Kekuasaan; Rakhamim: Kasih Sayang; Netsakh : Keabadian; Hod : Kegungan; Yesod : Fondasi; Malkuth: Kerajaan ( Sekhinah ).
Sebenarnya Sefiroth adalah ekspresi paling lugas dari ajaran pagan Kabbalah, diilustrasikan sebagai pohon yang tumbuh terbalik, akarnya di kedalaman, En Sof dan puncaknya terdapat di Sekhinah ( dunia ). En Sof merupakan jabaran dari getah yang mengalir melalui dahan pohon dan membuatnya hidup serta menyatukan dahan-dahan dalam realitas yang rumit dan misterius.
Kaum Kabbalis tidak antagonis terhadap falsafah namun bagi mereka simbolisme dan mitologi jauh lebih memuaskan dalam menyingkap hakekat Tuhan.
Ketika berakhirnya kekuasaan Romawi di Palestina, para pendeta Kabbalah memutuskan untuk merekam tradisi lisan tersebut ke dalam papyrus agar dapat diwariskan kepada generasi selanjutnya. Tugas tersebut diamanahkan pada Rabbi Akiva Ben Josef seorang ketua majelis tinggi pendeta Sanhendrin, serta seorang kepercayaannya rabbi Simon Ben Joachai. Kitab suci Kabbalah terbagi dalam dua buku: Sefer Yetzerah ( Kitab Penciptaan ) dan Sefer Zohar ( Kitab Kemegahan ). Zohar penuh dengan ayat-ayat rahasia. Ayat-ayat tersebut hanya bisa dipahami melalui kitab yetzerah.
Di Eropa beberapa abad setelah Masehi muncul Sefer Bahir ( Kitab Cahaya ).
Kitab suci Kabbalah ditulis dalam bahasa Ibrani, selanjutnya diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Rujukan kaum Kabbalis tersebut berisi ajaran suci bagi kultus sesat dan penyembahan terhadap iblis. Teologi Kabbalah tersusun dari mitologi paganisme dan menjadi dasar dari kemerosotan agama Yahudi. Klaim Kabbalah bahwa manusia bertanggung jawab terhadap keberadaannya. Kaum Kabbalis menyebut iblis sebagai Lucifer ( cahaya , pencerahan ) . Hal tersebut berkaitan dengan kepercayaan mereka yaitu kekuasaan yang berasal dari cahaya, api dan matahari yang merupakan perlambang iblis.
Di dalam struktur ajaran mereka terdapat hirarki kekuasaan: Sefrotim ( penyinaran ) diasosiasikan sebagai makhuk supra natural. Dalam bahasa Ibrani disebut : Shedim yang terdiri dari sejumlah roh. Shedim yang kawin dengan manusia disebut Mazzikim dan anak hasil perkawinannya disebut: Banim Shovanim ( anak haram jadah ).
Kabbalah merepresentasikan bahwa manusia menjadi suci setara dengan Tuhan, dalam istilah modern dikenal dengan faham Humanisme.
Penganut Kabbalah menggunakan simbol-simbol. Organ lelaki disimbolkan dengan Phallus ( Lingga ), perlambang kekuasaan regeneratif. Organ wanita dimanifestasikan oleh Yuna yang melambangkan kesuburan. Lain halnya untuk menjelaskan struktur hirarki, mereka menggunakan segitiga dan piramida. Para elit Kabbalis berada pada puncak piramida yang menguasai massa yang menopang bangunan tersebut. Teologi Kabbalah merebak ke seluruh dunia, hadir dalam masyarakat diberbagai aspek. Di Indonesia pernah ada gereja iblis, hotel serta night club yang dinisbahkan kepada Lucifer. Sedang di Persia kaum Kabbalis mengejawantah ke dalam agama Zoroasterisme. Para pemuka agama Zoroaster disebut dengan Magi, ritual ajarannya : Magus. Dari isitilah itulah muncul ilmu magis. Adapun Hadits Nabi Muhammad SAW menyebut bahwa Zoroaster seperti halnya Majusi, aliran ini mempelajari sihir okultisme dan tenung dengan bantuan jin.
Seiiring dengan merebaknya Ilmu Astrologi dan numerologi, agama Kabbalahpun berkembang di Sumeria-Mesir, Babilonia sampai ke Persia. Ajaran Kabbalah di Persia tertulis dalam kitab Avesta, sedang Lucifer disebut : Ahuramazda ( Ormuzd : sang pembawa cahaya ) yang diaplikasikan dengan penyembahan api dan matahari.
Di Palestina ajaran Kabbalah menyebar dipimpin oleh Herodes II, gubernur Romawi serta dua orang pembantunya: Ahiram Abiyud dan Moav Levi, mereka melawan ajaran Yesus, kelompok tersebut berupaya membangun kembali Haikal Sulaiman di Yerusalem. Majelis Kuasa Rahasia Kabbalah yang dipimpin Herodes II memerintah untuk menyembelih Nabi Zakaria as, juga membunuh Nabi Yahya as dan meletakkan penggalan kepalanya di atas nampan. Gubernur lalim tersebut juga mengeluarkan dekrit hukum mati terhadap Yesus ( Nabi Isa as ). Dalam waktu singkat Injil versi Kabbalah berkembang ke seantero kekaisaran Romawi dan menjalar hingga ke Eropa. Selanjutnya Majelis tersebut juga mendirikan The Knights Templar yang merupakan cikal bakal dari gerakan Freemasonry dengan cara menyusupkan anggotanya sebagai seorang Kristen Katholik yang berperan sebagai ordo militer dalam perang salib.
Di Provence-Perancis tradisi lisan Kabbalah dibukukan pada abad ke-13. Kaum Kabbalis generasi selanjutnya memaparkan bahwa problem kejahatan sejatinya merupakan dampak dari kecelakaan primordial yang terjadi pada awal proses pengungkapan diri Tuhan. Mitologi Kabbalah telah terbukti memuaskan secara psikologis saat tragedi menyelimuti kaum Yahudi Spanyol pada abad ke-15. Tuhan Kabbalis berperan membantu memaknai penderitaan yang membelenggu. Metode pencerahan ala Kabbalah seperti layaknya metode psikoanalis masa kini dalam pencarian kebenaran sekular, Teologi yang menyimpang ini membebaskan seseorang dari penjara duniawi membawa menuju ranah ilahiah, dengan cara inilah belenggu jiwa dibuka hingga ditemukan sumber kekuatan psikis yang mencerahkan serta mengobati penderitaan. Mistisisme Kabbalis menjustifikasi mampu menerobos ke dalam pikiran dibanding bentuk-bentuk agama yang ”rasional”. Klaim mereka “bahwa Tuhan kaum Kabbalis mampu menjawab kebutuhan, ketakutan dan kecemasan primitive”.
Sampai sejauh ini Barat menilai Tuhan dengan caranya yang kian sekular. Sesungguhnya seperti itulah gambaran tentang pencarian Tuhan oleh para selebritis dunia yang semakin kebablasan.
Jauh berbeda dengan aqidah Islam ; sebelum membangun kerangka iman terlebih dulu dilakukan pemahaman lewat ilmu, yang diimplementasikan dengan amal saleh, dan yang paling utama kita harus mendudukkan wahyu di depan kenisbian nalar. Sehingga akan terwujud sinergitas yang prima antara nalar dan agama. Akhirnya hanya Islamlah satu-satunya agama yang mempunyai konsep sempurna dan final, jauh sejak agama tersebut diturunkan oleh Allah lewat wahyu melalui perantaraan Jibril kepada junjungan kita Rasulullah SAW.
Wallahu A’lam Bi Sawab.
Rabu, 26 Januari 2011
"Dek.. Kak.. Jangan Bertengkar Terus !"
Pertengkaran antara kakak-adik umum terjadi. Hal ini selaras dengan pendapat Fabiola P. Setiawan, M.Psi dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia, Jakarta. Meski demikian pertengkaran antarsaudara kandung ini bisa dikurangi dengan beberapa cara berikut,
Ayo Kurangi Pertengkaran!
1. Bantu anak untuk menemukan keunikan yang dimiliki masing-masing anak sehingga mereka tidak perlu merasa iri dengan bakat yang dimiliki kakak atau adik. Misalnya, kakak jago melukis dengan baik, sementara adik bisa berenang dengan cepat. Orangtua dapat mengajak kakak untuk mendukung bakat adik, demikian pula adik dapat memberikan apresiasinya terhadap bakat yang dimiliki sang kakak.
2. Hindari sikap favoritism, atau lebih menyukai salah satu anak. Hindari juga sikap membandingkan kakak dan adik yang dapat memperuncing hubungan antara mereka karena merasa tersaingi.
3. Persiapkan kakak jika akan mendapat adik baru. Persiapan yang kurang matang dapat membuat kakak merasa adik merebut perhatian orangtua yang semula hanya ditujukan untuk dirinya. Jarak ideal untuk memberikan adik ketika sang kakak berumur 3,5-5 tahun, dimana anak mulai belajar untuk berbagi perhatian.
4. Lakukan aktivitas bersama seluruh anggota keluarga yang dapat meningkatkan kerjasama dan kebersamaan, seperti; piknik, berkemah, dan melakukan permainan bersama. Sehingga mempunyai rasa saling memiliki dan mengasihi satu sama lain.
Bagaimana dengan Orangtua?
1. Apabila pertengkaran kakak-adik masih ringan, berikan kesempatan kepada mereka untuk mengatasi pertengkaran dan menemukan solusi secara mandiri tanpa bantuan orangtua atau orang dewasa lainnnya.
2. Orangtua dapat menjadi penengah yang mengajarkan kakak-adik untuk melakukan negosiasi demi menemukan solusi terbaik. Tapi bukan untuk mencari siapa yang salah atau benar.
3. Ajarkan kakak-adik untuk mengungkapkan isi hati tanpa menyakiti satu sama lain. Misal, dengan menuliskan surat, menggambarkan kemarahannya, atau mengungkapkannya secara langsung. Dampingi anak ketika mengungkapkan kemarahannya secara langsung, ajarkan untuk bersikap asertif (mengatakan apa yang dirasakan dan dipikirkan) tanpa disertai perilaku yang agresif (membentak, memukul, menendang, dan sebagainya).
4. Adakan waktu khusus dengan kakak-adik secara teratur untuk membicarakan cara-cara tepat yang dapat dilakukan ketika mereka terlibat pertengkaran. Berikan mereka kesempatan untuk menemukan sebanyak-banyaknya solusi yang dapat memecahkan masalah yang ada.5. Berikan penghargaan berupa pujian, belaian, atau pelukan kepada keduanya jika kakak-adik mampu menyikapi perbedaan pendapat maupun konflik yang dihadapi dengan sikap yang matang.
sumber : http://www.voa-islam.com/
Ayo Kurangi Pertengkaran!
1. Bantu anak untuk menemukan keunikan yang dimiliki masing-masing anak sehingga mereka tidak perlu merasa iri dengan bakat yang dimiliki kakak atau adik. Misalnya, kakak jago melukis dengan baik, sementara adik bisa berenang dengan cepat. Orangtua dapat mengajak kakak untuk mendukung bakat adik, demikian pula adik dapat memberikan apresiasinya terhadap bakat yang dimiliki sang kakak.
2. Hindari sikap favoritism, atau lebih menyukai salah satu anak. Hindari juga sikap membandingkan kakak dan adik yang dapat memperuncing hubungan antara mereka karena merasa tersaingi.
3. Persiapkan kakak jika akan mendapat adik baru. Persiapan yang kurang matang dapat membuat kakak merasa adik merebut perhatian orangtua yang semula hanya ditujukan untuk dirinya. Jarak ideal untuk memberikan adik ketika sang kakak berumur 3,5-5 tahun, dimana anak mulai belajar untuk berbagi perhatian.
4. Lakukan aktivitas bersama seluruh anggota keluarga yang dapat meningkatkan kerjasama dan kebersamaan, seperti; piknik, berkemah, dan melakukan permainan bersama. Sehingga mempunyai rasa saling memiliki dan mengasihi satu sama lain.
Bagaimana dengan Orangtua?
1. Apabila pertengkaran kakak-adik masih ringan, berikan kesempatan kepada mereka untuk mengatasi pertengkaran dan menemukan solusi secara mandiri tanpa bantuan orangtua atau orang dewasa lainnnya.
2. Orangtua dapat menjadi penengah yang mengajarkan kakak-adik untuk melakukan negosiasi demi menemukan solusi terbaik. Tapi bukan untuk mencari siapa yang salah atau benar.
3. Ajarkan kakak-adik untuk mengungkapkan isi hati tanpa menyakiti satu sama lain. Misal, dengan menuliskan surat, menggambarkan kemarahannya, atau mengungkapkannya secara langsung. Dampingi anak ketika mengungkapkan kemarahannya secara langsung, ajarkan untuk bersikap asertif (mengatakan apa yang dirasakan dan dipikirkan) tanpa disertai perilaku yang agresif (membentak, memukul, menendang, dan sebagainya).
4. Adakan waktu khusus dengan kakak-adik secara teratur untuk membicarakan cara-cara tepat yang dapat dilakukan ketika mereka terlibat pertengkaran. Berikan mereka kesempatan untuk menemukan sebanyak-banyaknya solusi yang dapat memecahkan masalah yang ada.5. Berikan penghargaan berupa pujian, belaian, atau pelukan kepada keduanya jika kakak-adik mampu menyikapi perbedaan pendapat maupun konflik yang dihadapi dengan sikap yang matang.
sumber : http://www.voa-islam.com/
Strategi Intelijen Nabi dan Para Shahabat
RASULULLAH shallallahu ’alaihi wasallam adalah seorang pemimpin yang ahli strategi perang. Beliau mengenalkan strategi intelijen sudah 14 abad lalu. Untuk kepentingan intelijen dan kerahasiaan militer, Nabi menyimpan rapat-rapat informasi jumlah pasukan ini bahkan kepada istri tercintanya, Siti Aisyah atau pada shahabat kepercayaannya sendiri, Abu Bakar Ash-Shidiq.
Dalam sejarah Islam juga tercatat nama Hudzaifah Ibnul Yaman sebagai salah satu agen intelijen atau spion andalan Rasulullah dalam menghadapi orang-orang kafir dan munafik yang ingin memerangi Islam dan Muslim. Oleh Rasulullah, Hudzaifah dinilai sebagai orang yang bisa dipercaya, memiliki ingatan yang kuat cerdik dan cerdas dalam mengolah informasi. Hudzaifah juga dikenal sebagai sosok yang mudah bergaul yang memudahkannya untuk menjalankan operasi telik sandi. Baca Intelijen Nabi mengobrak-abrik Musuh Islam
Salah satu tugas penting yang diemban Hudzaifah adalah pada saat Perang Khandaq (Perang Parit). Ketika itu, Rasulullah menugaskan Hudzaifah untuk memata-matai pasukan kafir Quraisy dari Mekkah yang berkekuatan 10.000 ribu orang, ditambah bantuan kekuatan dari orang-orang Yahudi. Mereka berencana untuk menyerang kota Madinah yang hanya memiliki kekuatan 3.000 orang pasukan perang.
....Rasulullah sudah mengenalkan strategi intelijen 14 abad lalu. Untuk kepentingan intelijen dan kerahasiaan militer, beliau menyimpan rapat-rapat informasi jumlah pasukan ini bahkan kepada istri tercintanya maupun shahabat kepercayaannya….
Saat melakukan pembebasan negeri Mekkah dari suku Quraisy, Nabi Muhammad, ketika itu berencana akan mengerahkan 10.000 pasukan tentara Muslim. Untuk melakukan ‘serangan dadakan’, Rasulullah mengirim intelijennya ke Mekah. Tugasnya adalah mengacaukan informasi pada musuh agar mereka berselisih ihwal benar atau tidaknya pasukan Islam yang berencana melakukan serangan dadakan dengan jumlahnya yang besar.
Esoknya, dalam penyerangan mendadak itu kau kafir Quraisy benar-benar kelabakan. Mereka tak menyangka di pagi hari buta itu, telah datang puluhan ribu orang dari pasukan Islam di kota Mekah. Tanpa persiapan, mereka kemudian menyerah. Rasulullah paham, orang Quraisy tak akan melakukan perlawanan. Sebab di tangannya, Rasulullah telah menguasai informasi kekuatan musuh, situasi yang bakal terjadi, hingga informasi logistik, menyangkut keadaan jalan-jalan yang akan dilalui pasukan Islam dan kondisi mata air. Detil, rapi dan rahasia. Itulah strategi Muhammad dalam menjalankan perang dan intelijen.
Dalam melaksanakan tugasnya sebagai mata-mata, Hudzaifah juga sangat hati-hati dan tidak bersikap yang bisa menimbulkan kecurigaan. Hudzaifah juga sangat kuat memegang teguh kepercayaan yang telah diberikan Rasulullah kepadanya untuk memegang daftar orang-orang munafik. Bahkan ketika shahabat Rasulullah, Umar bin Khattab menanyakan perihal daftar nama itu, Hudzaifah menolak memberikannya.
Untuk mengetahui siapa orang-orang yang masuk daftar orang munafik itu, Umar hanya bisa mengamati jika ada rakyatnya yang meninggal dan Hudzaifah tidak menyolatkannya, maka orang itulah orang munafik itu.
....Seorang shahabat Abdullah bin Unis juga pernah dikirim Rasulullah menyusup ke jantung pasukan musuh....
Seorang shahabat Abdullah bin Unis juga pernah dikirim Rasulullah menyusup ke jantung pasukan musuh. Sasaran utama misi itu adalah Bani Lihyaan dari Kabilah Huzail yang dipimpin oleh panglima mereka, Khalid bin Sofyan Al-Hazaly.
Misi ini dilakukan karena umat Islam mendapatkan kabar bahwa Khalid bin Sofyan Al-Hazaly tengah berupaya mengadakan pemusatan kekuatan pasukan gabungan kaum kafir yang cukup besar di daerah Uranah untuk menyerang Islam. Karena itu, Rasulullah mengirim Abdullah bin Unis untuk melakukan misi pengintaian sekaligus penyelidikan untuk membenarkan kabar berita tersebut.
Shahabat Nabi yang lain, yang ditugaskan melakukan operasi intelijen adalah Abdullah bin Jahsy Al-Asady. Bulan Jumadil Akhir 1424, Abdullah bin Jahsy Al-Asady, beserta dua belas shahabat dari kalangan muhajirin, diantaranya: Sa’ad bin Abi Waqqash dan ’Utbah bin Ghazwan. Rasulullah memberinya sebuah surat yang boleh dibaca jika perjalanan mereka sudah mencapai dua hari.
Setelah dua hari dalam perjalanan, sang komandan, Abdullah bin Jahsy kemudian membuka isi surat tersebut. Isinya, tak lain adalah sebuah perintah untuk memata-matai musuh: ”Berangkatlah menuju Nikhlah, antara Mekkah dan Tha’if. Intailah keadaan orang orang Quraisy di sana dan laporkan kepada kami keadaan mereka.” Selepas membaca surat itu, Abdullah bin Jahsy dan para rombongan kemudian berujar, ”Kutaati perintah ini!”
....Dalam misi intelijen Rasulullah juga pernah melakukan propaganda untuk memperlemah kekuatan musuhnya....
Dalam misi intelijen Rasulullah juga pernah melakukan propaganda untuk memperlemah kekuatan musuhnya. Dalam kisah, pernah suatu ketika kekuatan musuh gabungan porak-poranda dan bercerai-berai akibat tidak adanya kekompakan diantara mereka akibat propaganda yang dilancarkan Nu’aim bin Mas’ud Al-Ghathafany, baca mantan musuh yang kemudian bergabung ke pasukan Islam. Nu’aim melakukan psyco war (perang urat syarat) dan propaganda yang membuat kekuatan musuh goyah dan bercerai-berai. [desastian/voa-islam.com]
Selasa, 25 Januari 2011
Kristenisasi Berkedok Maulid Nabi
Natal dan Tahun baru adalah momen yang paling bahagia bagi umat kristiani. Mereka bersukacita merayakan kelahiran Yesus Kristus yang mereka yakini sebagai tuhan, juruselamat dan jurudamai.
Dengan keyakinan itu, para pendeta dan penginjil berusaha agar umat Islam juga merasakan damai Natal sebagaimana yang mereka rasakan. Sayangnya untuk “berbagi kasih” Natal itu, mereka menghalalkan segala cara, termasuk misi tipu muslihat.
Misi tipu muslihat Natal itu nampak jelas dalam brosur yang memakai nama samaran “Al-Barokah.” Bagi umat Islam yang awam, brosur lipat ini sangat menarik. Lihat saja, pada halaman depan tertulis judul “Allahu Akbar Maulid Isa Alaihissalam” yang dihiasi dengan kaligrafi khat Arab “Maulidun Nabiyyi ‘Iisaa ‘Alaihissalaam.” Tanpa wawasan yang memadai, kaum awam akan mengira brosur full colour ini sebagai bacaan Islam penguat akidah. Yang lebih mengecoh lagi, brosur empat halaman ini mencantumkan lima nas Arab ayat Al-Qur'an dan hadits Nabi.
....Misi tipu muslihat Natal itu nampak jelas dalam brosur yang memakai nama samaran “Al-Barokah.” Bagi umat Islam yang awam, brosur lipat ini sangat menarik....
Mulanya brosur Kristen “Al-Barokah” mengutip hadits shahih Muslim yang menyatakan bahwa yang bisa menyelamatkan manusia masuk surga bukanlah amal shalih, melainkan rahmat Allah.
“Nabi Muhammad bersabda: “Tak seorang pun di antara kalian dimasukkan ke dalam sorga oleh amalnya dan tidak pula diselamatkan dari neraka. Begitu pula aku, kecuali dengan rahmat Allah” (Hadits Shahih Muslim).
Hadits ini diparalelkan dengan ayat Al-Qur'an surat Maryam ayat 21 yang menyatakan bahwa kelahiran Nabi Isa adalah rahmat dari Allah SWT.
Dengan kesimpulan demikian, lantas penginjil penulis brosur tersebut mengajak umat Islam untuk bersuka cita dalam damai Natal, menyambut kelahiran Yesus Kristus sebagai rahmat Allah, satu-satunya penebus dosa yang sanggup membawa manusia memasuki surga-Nya.
Umat Islam tidak akan membantah Nabi Isa sebagai rahmat Allah, sesuai dengan nas Al-Qur'an. Tapi keyakinan ini tidak serta-merta membuat umat Islam beralih masuk Kristen untuk menjadi pengikut Yesus. Karena dalam Al-Qur'an surat Ali Imran 49 dan Az-Zukhruf 59, Allah SWT membatasi misi kenabian Yesus hanya terbatas untuk bani Israel. Bukankah Bibel juga mengonfirmasi misi Yesus hanya untuk domba yang hilang dari umat Israel (Matius 10:5-6, Matius 15:24).
Ajakan penginjil kepada umat Islam untuk merayakan Natal kelahiran Yesus sang Juruselamat ini tentu sesat dan menyesatkan, akibat keliru menerapkan logika silogis. Menurut Al-Qur'an, Nabi Isa bukanlah satu-satunya rahmat Allah. Para nabi adalah rahmat dari Allah, dan di antara semua nabi itu, hanya ada satu nabi pamungkas untuk seluruh alam (rahmatan lil ‘alamin), yaitu Nabi Muhammad SAW.
“Dan Kami tiada mengutusmu (Muhammad) melainkan menjadi rahmat bagi semesta alam” (Al Anbiya’ 107).
Ajakan penginjil kepada umat Islam untuk merayakan Natal itu bukanlah keterpujian, melainkan skandal teologis yang sama sekali tidak Alkitabiah. Ajakan Natalan kepada umat Islam juga salah sasaran. Sebaiknya, ajakan Natalan itu ditujukan kepada sekte-sekte Kristen yang tidak merayakan Natalan, misalnya Kristen Advent.
....Ajakan penginjil kepada umat Islam untuk merayakan Natal itu bukanlah keterpujian, melainkan skandal teologis yang sama sekali tidak Alkitabiah....
Tak sedikit sekte Kristen yang menentang Natalan, karena hari raya ini tidak ada perintahnya dalam Alkitab. Tuhan tidak memerintahkan manusia untuk memperingati Kelahiran Yesus, baik melalui Alkitab maupun melalui pernyataan para murid Yesus. Petrus, Paulus, Yohanes maupun para murid mereka tidak pernah memperhatikan hari Natal. Tidak ada hari Natal pada saat itu, dan tak ada dasar untuk memperhatikannya. Jika Natalan itu tidak ada perintahnya dari Yesus, bagaimana bisa mengklaim Natalan sebagai peribadatan yang memuliakan Yesus?
Selain itu, tak ada ayat Alkitab yang menyatakan Yesus lahir tanggal 25 Desember. Jika tanggal 25 Desember bukan hari kelahiran Yesus, maka merayakan tanggal ini sebagai hari ulang tahun kelahiran Yesus adalah sebuah pengkhianatan sejarah kepada Yesus. [a. ahmad hizbullah mag/suara islam]
Nikah Muda.. Pertimbangannya Apa Aja sih ?
Menikah. apa iya sih, kalau denger satu kata itu, konotasinya langsung berat gitu ? Sebagian dari kamu mungkin malah belum bisa bayangin tentang gimana dan apa itu menikah. ujung ujungnya berlanjut dengan kalimat " ah bakalan ribet deh", mulai dari urusan tanggung jawabnya, ga bisa ngumpul ngumpul lagi sama temen, " maatiin " pasaran", tar kalo punya anak gimana, tar kuliah juga gimana donk? bla bla bla. Tapi apa iya nikah selalu bikin ribet, apalagi di usia yang masih muda? Emang sih, nikah ga sekadar masalah nyatuin dua orang ke dalam satu ikatan. Tapi, Lebih dari itu, nikah adalah keputusan yang besar banget and nyangkut masa depan kita sendiri. Makanya, kata orang tua yang udah lebih banyak umur plus pengalamannya nich, mereka pesen kalau pertimbangan yang bener bener mateng kudu dilakuin biar ngelangkah kedepannya enak. Beberapa hal hal yang perlu disiapin contohnya seperti ini,
Yang pertama adalah ilmu. Emang ada ilmu tentang pernikahan? jelas lah, biar bisa jadi ayah ibu dan atau suami istri yang baik dibutuhkan ilmu yang pas dan cukup. Insyaallah dengan ilmu pernikahan bisa jadi lebih jelas arahnya, dan ibadah akan lebih tenang rasanya.
Next, kedewasaan dan kematangan. Umur emang nggak selalu menjamin kedewasaan and kematengan seseorang. Ada sih yang titelnya udah " berumur" tapi masih aja berkutat masalah kelabilan emosi. Tapi ada juga sebaliknya, anak muda yang pikirannya " orang tua", udah stabil emosinya, tingkat kedewasaannya udah ok, di ukur dari cara dia nyelesaikan masalah2 yang datang dalam hidup dia sebelum nikah dan sesudah menikah.
Emang kedewasaan penting dalam nikah? hubungannya apa sama pernikahan? ya iya laah, pasti ada dong. Menikah berarti siap memahami pasangan. Menjadi suami istri yang nikah di usia muda juga masih harus sama-sama berproses untuk belajar banyak hal. Salah satu yang paling utama ialah mencoba belajar dengan berbagai cara menjadi seorang ibu dan ayah. dan semua itu butuh yang namanya sabar dan saling berbagi. Jangan sampai pernikahan di kotori dengan pertengkaran sebagai agenda rutin, apalagi yang melibatkan piring dan gelas melayang. Konflik dalam penyatuan dua kepala yang berbeda, emang ga bisa dihindari. Tapi tentu aja konfliknya harus yang sehat dunk, kalau nggak, kelabilan emosi dan kedewasaan bisa berakhir pada perceraian.
Nah, kalau perkembangan emosional aja belum matang, dan masih selalu suka ngumpul ngumpul sama teman-temannya stiap saat dan waktu buat have fun, bisa jadi, dia belum bisa tuch berkomitmen penuh buat jadi ayah atau ibu. Hal begini yang dikawatirkan akan memicu konflik. So, ukur kedewasaan en kematengan diri kamu sendiri dulu, coz nikah bukan buat coba2 atau sekedar uji nyali.
Selain kesiapan mental en emosi, kamu juga kudu bisa ngeyakinin orang tua. Pertimbangan ”bibit, bebet, dan bobot” mereka yang menurut kita ribet dan aneh ga akan pernah absen buat hadir dalam pertimbangan mereka. Jangan buru buru protes kalau orang tua punya 1001 pertimbangan tentang segala sesuatu. Mikir simplenya gini, mereka udah pernah diumuran kita, tapi kita belum pernah jadi mereka. so, husnudzon ajah kalau yang mereka saranin buat kita insyaallah baik, walaupun bukan selalu yang terbaik.
Percaya nggak, seorang sahabat aja sampai pernah jadi semacam detektif sewaan orang tua buat anak cewek buat nyari tahu tentang laki laki pengen nikahin puterinya. dan ini dilakuin tanpa puterinya en juga laki-laki itu tau. Dan hasil investigasi rahasia itulah yang akhirnya jadi dasar keputusan sang orang tua untuk beri ijin ke puterinya nikah sama laki-laki itu.
Intinya setiap orang tua selalu kepengen nglepasin anaknya untuk orang yang tepat yang bisa beri kebahagiaan, kedamaian, perlindungan, pengayoman. Yakin aja deh, jaman sekarang, orang tua pun nggak lagi maksain kehendak mereka agar anaknya nikah sama siapa gitu, cuman mereka hanya akan beri pertimbangan-pertimbangan sebelum akhirnya sampe pada keputusan bersama. Soalnya menikah itu bukan hanya menyatukan dua orang, tapi juga nyatuin dua keluarga dalam ikatan yang diharapkan nggak akan berbatas waktu.
Selanjutnya, pertimbangan finansial juga penting. Emang bener banget kalo Kita kudu yakin tiap orang itu udah di atur rezekinya masing2 dari dalam kandungan. hitungan kasarnya kalau nikah muda brarti rejeki dua orang di gabung jadi satu, kan jadi lebih banyak tuh. Dan memang uang juga bukan segalanya dalam rumah tangga, tapi pernikahan itu nggak lain adalah tanggung-jawab dan salah satu hal dari cabang tanggung jawab itu adalah pemenuhan nafkah untuk keluarga. Siap nggak?, en untuk para cewek, apa sudah siap dengan penerimaan yang ikhlas dengan berapapun pendapatan suami yang bakal ditrima nanti?
En masih sederet hal yang kudu dipertimbangkan lagi, jadi memang nikah bener bener butuh pertimbangan yang matang, tapi bukan berarti berlama- lama apalagi sampai menunda. So buat kamu yang udah pengen nikah, pertimbangkan baik baik segala sesuatunya. kalau emang bener bener udah siap, ngapain harus nunda karena alasan yang nggak jelas dan atau nggak ada alasan syar’i walaupun dengan konsekuensi terlumuri dosa karena pacaran misalnya. Naudzubillah (syahidah)
Yang pertama adalah ilmu. Emang ada ilmu tentang pernikahan? jelas lah, biar bisa jadi ayah ibu dan atau suami istri yang baik dibutuhkan ilmu yang pas dan cukup. Insyaallah dengan ilmu pernikahan bisa jadi lebih jelas arahnya, dan ibadah akan lebih tenang rasanya.
Next, kedewasaan dan kematangan. Umur emang nggak selalu menjamin kedewasaan and kematengan seseorang. Ada sih yang titelnya udah " berumur" tapi masih aja berkutat masalah kelabilan emosi. Tapi ada juga sebaliknya, anak muda yang pikirannya " orang tua", udah stabil emosinya, tingkat kedewasaannya udah ok, di ukur dari cara dia nyelesaikan masalah2 yang datang dalam hidup dia sebelum nikah dan sesudah menikah.
Emang kedewasaan penting dalam nikah? hubungannya apa sama pernikahan? ya iya laah, pasti ada dong. Menikah berarti siap memahami pasangan. Menjadi suami istri yang nikah di usia muda juga masih harus sama-sama berproses untuk belajar banyak hal. Salah satu yang paling utama ialah mencoba belajar dengan berbagai cara menjadi seorang ibu dan ayah. dan semua itu butuh yang namanya sabar dan saling berbagi. Jangan sampai pernikahan di kotori dengan pertengkaran sebagai agenda rutin, apalagi yang melibatkan piring dan gelas melayang. Konflik dalam penyatuan dua kepala yang berbeda, emang ga bisa dihindari. Tapi tentu aja konfliknya harus yang sehat dunk, kalau nggak, kelabilan emosi dan kedewasaan bisa berakhir pada perceraian.
Nah, kalau perkembangan emosional aja belum matang, dan masih selalu suka ngumpul ngumpul sama teman-temannya stiap saat dan waktu buat have fun, bisa jadi, dia belum bisa tuch berkomitmen penuh buat jadi ayah atau ibu. Hal begini yang dikawatirkan akan memicu konflik. So, ukur kedewasaan en kematengan diri kamu sendiri dulu, coz nikah bukan buat coba2 atau sekedar uji nyali.
Selain kesiapan mental en emosi, kamu juga kudu bisa ngeyakinin orang tua. Pertimbangan ”bibit, bebet, dan bobot” mereka yang menurut kita ribet dan aneh ga akan pernah absen buat hadir dalam pertimbangan mereka. Jangan buru buru protes kalau orang tua punya 1001 pertimbangan tentang segala sesuatu. Mikir simplenya gini, mereka udah pernah diumuran kita, tapi kita belum pernah jadi mereka. so, husnudzon ajah kalau yang mereka saranin buat kita insyaallah baik, walaupun bukan selalu yang terbaik.
Percaya nggak, seorang sahabat aja sampai pernah jadi semacam detektif sewaan orang tua buat anak cewek buat nyari tahu tentang laki laki pengen nikahin puterinya. dan ini dilakuin tanpa puterinya en juga laki-laki itu tau. Dan hasil investigasi rahasia itulah yang akhirnya jadi dasar keputusan sang orang tua untuk beri ijin ke puterinya nikah sama laki-laki itu.
Intinya setiap orang tua selalu kepengen nglepasin anaknya untuk orang yang tepat yang bisa beri kebahagiaan, kedamaian, perlindungan, pengayoman. Yakin aja deh, jaman sekarang, orang tua pun nggak lagi maksain kehendak mereka agar anaknya nikah sama siapa gitu, cuman mereka hanya akan beri pertimbangan-pertimbangan sebelum akhirnya sampe pada keputusan bersama. Soalnya menikah itu bukan hanya menyatukan dua orang, tapi juga nyatuin dua keluarga dalam ikatan yang diharapkan nggak akan berbatas waktu.
Selanjutnya, pertimbangan finansial juga penting. Emang bener banget kalo Kita kudu yakin tiap orang itu udah di atur rezekinya masing2 dari dalam kandungan. hitungan kasarnya kalau nikah muda brarti rejeki dua orang di gabung jadi satu, kan jadi lebih banyak tuh. Dan memang uang juga bukan segalanya dalam rumah tangga, tapi pernikahan itu nggak lain adalah tanggung-jawab dan salah satu hal dari cabang tanggung jawab itu adalah pemenuhan nafkah untuk keluarga. Siap nggak?, en untuk para cewek, apa sudah siap dengan penerimaan yang ikhlas dengan berapapun pendapatan suami yang bakal ditrima nanti?
En masih sederet hal yang kudu dipertimbangkan lagi, jadi memang nikah bener bener butuh pertimbangan yang matang, tapi bukan berarti berlama- lama apalagi sampai menunda. So buat kamu yang udah pengen nikah, pertimbangkan baik baik segala sesuatunya. kalau emang bener bener udah siap, ngapain harus nunda karena alasan yang nggak jelas dan atau nggak ada alasan syar’i walaupun dengan konsekuensi terlumuri dosa karena pacaran misalnya. Naudzubillah (syahidah)
Hukum Laki-laki Mengucapkan Salam Kepada Kaum Wanita dan Sebaliknya
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, keluarga, dan para sahabatnya.
Dalam pergaulan antar sesama muslim ada adab dan hak-hak yang wajib untuk dijaga. Seorang muslim harus melazimi dan menunaikan adab dan hak tersebut kepada saudara muslimnya yang lain. Dalam menunaikannya harus disertai kayakinan bahwa itu bagian dari ibadah kepada Allah Ta’ala. Karena Allah telah mewajibkan hak-hak dan adab tersebut kepada seorang muslim untuk dipraktekkan terhadap saudara muslimnya, maka melaksanakannya termasuk bagian dari ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Di antara hak-hak dan adab tersebut adalah mengucapkan salam kepada saudara muslim. Mengucapkan salam ini disyariatkan saat bertemu dan berpisah, saat hadir dalam majelis dan saat meninggalkannya, serta beberapa kondisi lainnya.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
إِذَا انْتَهَى أَحَدُكُمْ إِلَى الْمَجْلِسِ فَلْيُسَلِّمْ فَإِذَا أَرَادَ أَنْ يَقُومَ فَلْيُسَلِّمْ فَلَيْسَتْ الْأُولَى بِأَحَقَّ مِنْ الْآخِرَةِ
“Apabila salah seorang kalian sampai di suatu majlis hendaklah memberikan salam. Dan apabila hendak keluar, hendaklah memberikan salam. Dan tidaklah (salam) yang pertama lebih berhak daripada (salam) yang kedua.” (HR. Abu Daud dan al-Tirmidzi serta yang lainnya dan Syaikh Al-Albani mengatakan: Hasan shahih).” Maknanya, kedua-duanya adalah benar dan sunnah.
Dari Abu Hurairah radliyallaahu 'anhu berkata, aku mendengar Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda,
حَقُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ سِتٌّ : إذَا لَقِيته فَسَلِّمْ عَلَيْهِ ، وَإِذَا دَعَاك فَأَجِبْهُ
“Hak muslim atas muslim lainnya ada enam: apabila engkau bertemu dengannya maka ucapkan salam, apabila dia mengundangmu maka penuhilah undangannya, . . . .” (HR. Muslim)
Salam Laki-laki Kepada Kaum Wanita dan Sebaliknya
Anjuran untuk mengucapkan salam kepada sesama muslim tidak berlaku bagi sesama jenis saja, tapi juga kepada lawan jenis. Karena syariat Islam ditujukan kepada kaum wanita dan laki-laki, kecuali ada dalil yang menghususkannya bagi kenis kelamin tertentu. Hanya saja dalam mengucapkan salam kepada lawan jenis harus terpenuhi syaratnya, yaitu aman dari fitnah. Karenanya, jika ditakutkan akan menimbulkan fitnah maka tidak dianjurkan.
Al-Hafidz Ibnul Hajar dalam Fathul Baari dalam mengomentari bab Taslim al-Rijal ‘alaal-Nisa’ wa al-Nisa’ ‘ala al-Rijal (Bab salamnya kaum lelaki kepada kaum perempuan dan kaum perempuan kepada kaum lelaki), mengatakan bahwa Imam al-Bukhari seolah mengisyaratkan dalam bab ini membantah riwayat maqthu’ (berhenti pada tabi’in) dan mu’dhal (salah satu jenis hadits dhaif) yang dikeluarkan oleh Abdurrazaq dari Ma’mar, dari Yahya bin Abi Katsir yang berisi makruhnya kaum lelaki mengucapkan salam kepada kaum wanita dan sebaliknya. Kemudian Ibnul Hajar menjelaskan bahwa maksud dari bolehnya ini (kaum lelaki mengucapkan salam kepada kaum wanita dan sebaliknya) ketika aman dari fitnah.
Ibnul Hajar rahimahullah juga menukil ucapan Ibnu Bathal dari al-Muhallab, “Salamnya kaum lelaki kepada kaum perempuan dan kaum perempuan kepada kaum lelaki boleh, apabila aman dari fitnah.”
Berikut ini kamu sebutkan beberapa dalil yang menunjukkan bolehnya mengucapkan salam laki-laki terhadap wanita dan sebaliknya, selama aman dari fitnah:
A. Salam laki-laki kepada kaum wanita
Dalil pertama: Dari Abu Hazim, dari Sahal berkata:
قَالَ كُنَّا نَفْرَحُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ قُلْتُ وَلِمَ قَالَ كَانَتْ لَنَا عَجُوزٌ تُرْسِلُ إِلَى بُضَاعَةَ قَالَ ابْنُ مَسْلَمَةَ نَخْلٍ بِالْمَدِينَةِ فَتَأْخُذُ مِنْ أُصُولِ السِّلْقِ فَتَطْرَحُهُ فِي قِدْرٍ وَتُكَرْكِرُ حَبَّاتٍ مِنْ شَعِيرٍ فَإِذَا صَلَّيْنَا الْجُمُعَةَ انْصَرَفْنَا وَنُسَلِّمُ عَلَيْهَا فَتُقَدِّمُهُ إِلَيْنَا فَنَفْرَحُ مِنْ أَجْلِهِ وَمَا كُنَّا نَقِيلُ وَلَا نَتَغَدَّى إِلَّا بَعْدَ الْجُمُعَةِ
“Kami sangat gembira bila tiba hari Jum’at.” Saya (Abu Hazim) bertanya kepada Sahal: “Mengapa demikian?” Jawabnya: “Ada seorang nenek tua yang pergi ke budha’ah -sebuah kebun di Madinah- untuk mengambil ubi dan memasaknya di sebuah periuk dan juga membuat adonan dari biji gandum. Apabila kami selesai shalat Jum’at, kami pergi dan mengucapkan salam padanya lalu dia akan menyuguhkan (makanan tersebut) untuk kami. Itulah sebabnya kami sangat gembira. Tidaklah kami tidur siang dan makan siang kecuali setelah jumat.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalil kedua: Dari ‘Aisyah radhiyallahu 'anha berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda;
يَا عَائِشَةُ هَذَا جِبْرِيلُ يَقْرَأُ عَلَيْكِ السَّلَامَ قَالَتْ قُلْتُ وَعَلَيْهِ السَّلَامُ وَرَحْمَةُ اللَّهِ تَرَى مَا لَا نَرَى
“Wahai Aisyah, ini adalah Jibril menyampaikan salam kepadamu.” Aisyah menjawab, “Aku mengatakan: wa’alaihis salam warahmatullah. Engkau (Rasulullah) melihat apa yang tidak aku lihat.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Maknanya bukan berarti malaikat adalah laki-laki, tetapi Allah menyebutkannya dengan laki-laki hanya sebagai sebutan. Dan dijadikannya hadits ini sebagai dalil bolehnya seorang laki-laki mengucapkan salam kepada kaum wanita karena saat itu Jibril datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dalam bentuk seorang laki-laki.
Dalil ketiga:
أَسْمَاءُ بِنْتُ يَزِيدَ قَالَتْ مَرَّ عَلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي نِسْوَةٍ فَسَلَّمَ عَلَيْنَا
“Dari Asma’ binti Yazid al-Anshariyah radhiyallahu 'anha, berkata: ‘Pernah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melewati kami, kaum wanita lalu beliau mengucapkan salam kepada kami.” (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, Darimi dan Ahmad. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Ibni Majah no. 3701)
Dalil keempat: Dari hadits Kuraib, maula Ibni Abbas menceritakan, bahwa Abdullah bin Abbas, Abdur Rahman bin Azhar dan Miswar bin Makhramah pernah mengutusnya kepada Aisyah, istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Mereka berkata,
اقْرَأْ عَلَيْهَا السَّلَامَ مِنَّا جَمِيعًا وَسَلْهَا عَنْ الرَّكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعَصْرِ
“Sampaikan salam dari kami semua kepadanya, dan tanyakan tentang dua rakaat sesudah shalat ‘Ashar.” (HR. Bukhari dan Muslim)
- Jadi sangat jelas dari keempat dalil yang disebutkan bahwa dibolehkan kaum lelaki mengucapkan salam kepada kaum wanita.
B. Salam wanita kepada laki-laki
Dalil pertama: Dari Abu Murrah, maula Ummi Hani’ binti Abu Thalib mengabarkan bahwa ia pernah mendengar Ummi Hani’ mengatakan,
ذَهَبْتُ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَامَ الْفَتْحِ فَوَجَدْتُهُ يَغْتَسِلُ وَفَاطِمَةُ ابْنَتُهُ تَسْتُرُهُ بِثَوْبٍ فَسَلَّمْتُ عَلَيْهِ فَقَالَ مَنْ هَذِهِ فَقُلْتُ أَنَا أُمُّ هَانِئٍ بِنْتُ أَبِي طَالِبٍ فَقَالَ مَرْحَبًا بِأُمِّ هَانِئٍ
“Aku pernah datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam saat Fathu Makkah, aku mendapatinya sedang mandi sedangkan Fatimah putri beliau menutupinya dengan kain. Lalu aku mengucapkan salam kepada beliau. Beliau bersabda: “Siapa di situ?” Aku menjawab, “Ummu Hani anak perempuan Abu Thalib.” Beliau menyahut, “Selamat datang wahai Ummu Hani!” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ummu Hani’ merupakan saudara sepupu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dan bukan bagian dari mahram beliau. Dia mengucapkan salam kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan beliau tidak mengingkarinya, yang berarti menyetujuinya yang menunjukkan bolehnya tindakan tersebut. Wallahu a’lam.
Dalil Kedua: Dari al-Hasan al-Bashri berkata,
كُنَّ النِّسَاءُ يُسَلِّمْنَ عَلَى الرِّجَالِ
“Zaman dahulu (yakni zaman sahabat), para wanita mengucapkan salam kepada kaum laki-laki.” (HR. Bukhari dalam Adabul Mufrad dengan sanad hasan)
Kesimpulan
Berdasarkan dari dalil-dall di atas sangat jelas bahwa mengucapkan salam kepada lawan jenis tidak apa-apa, dibolehkan. Dengan syarat aman dari fitnah. Karena syariat datang untuk mewujudkan mashlahat dan menghilangkan mudharat. Oleh sbeab itu ada sebagian ulama, seperti Madzab Malikiyah membedakan antara salam kepada wanita tua dan yang masih muda. Kalau kepada yang sudah tua dibolehkan karena tidak akan menimbulkan fitnah, dan kepada yang masih muda melarangnya sebagai tindakan prefentif terhadap fitnah.
Al-Mutawalli –sebagaimana yang dinukil oleh Ibnul Hajar dalam syarah hadits salam Jibril kepada Aisyah di atas- menukilkan jika wanitanya cantik sehingga dikhawatirkan timbul fitnah darinya maka tidak disyariatkan mengucapkan salam, baik untuk memulai atau menjawab. Kalau salah seorang dari laki-laki atau wanita seperti itu mengucapkan salam, maka yang lain tidak dianjurkan menjawabnya. Jika wanitanya sudah tua dan diperkirakan tidak menimbulkan fitnah maka dibolehkan. Begitu juga jika berkumpul kaum laki-laki dan wanita dalam satu majlis maka dibolehkan untuk mengucapkan salam dari salah satu kelompok selama aman dari fitnah. Yang pada intinya harus tetap memperhatikan kaidah fiqih,
دَرْءُ الْمَفَاسِدِ مُقَدَّمٌ مِنْ جَلْبِ الْمَصَالِحِ
"Membendung kerusakan lebih utama daripada mendapatkan kemaslahatan." (Lihat Shahih Adab Mufrad hal.398-399 karya Al-Albani). Wallahu Ta’ala a’lam.
[PurWD/voa-islam.com]
Makhluk Luar Angkasa Menurut Tinjauan Al-Quran
Segala puji bagi Allah shalawat serta salam semoga tercurah keatas junjungan kita Nabi Muhammad, keluarganya, shahabatnya dan mengikuti mereka dengan baik hingga hari kiamat. Amma ba’du:
Pembaca yang dirahmati Allah Ta’alaa:
Phenomena yang terjadi baru-baru ini yaitu kemunculan jejak UFO berupa circle crop di Sleman Yogyakarta menggegerkan rakyat Indonesia terutama warga sekitar karena ini yang pertama terjadi di negara kita.
Sebagian orang langsung percaya bahwa itu memang jejak UFO dan memang makhluk luar angkasa benar-benar ada, sedangkan sebagian orang terburu-buru mengingkarinya dan mengatakan bahwa makhluk luar angkasa itu tidak ada.
Lalu bagaimana kita sebagai seorang muslim yang diwajibkan percaya kepada yang ghaib yang tidak bisa kita lihat menyikapi phenomena seperti ini?
Bagaimana phenomena makhluk luar angkasa jika ditinjau dari Al-Qur’an?
Harus diketahui bahwa Yang menciptakan manusia dari tidak ada dan membentuknya dan meniupkan padanya dari ruh-Nya, dan mengokohkan ciptaan alam semesta ini termasuk keajaiban yang ada didalamnya, adalah juga Maha Kuasa untuk menciptakan luar angkasa dan makhluknya, Al-Qur’an telah menunjukkan adanya makhluk-makhluk yang tidak diketahui oleh manusia dimasa kenabian, demikian juga Al-Qur’an menunjukkan peran dari penemuan ilmiyah, dan bahwa setiap berita akan ada waktu kemunculannya, Allah Azza wa Jalla berfirman:
(وَالْخَيْلَ وَالْبِغَالَ وَالْحَمِيرَ لِتَرْكَبُوهَا وَزِينَةً وَيَخْلُقُ مَا لاَ تَعْلَمُونَ ) (النحل:8)
Artinya: (dan dia telah menciptakan kuda, bagal dan keledai, agar kamu menungganginya dan (menjadikannya) perhiasan. dan Allah menciptakan apa yang kamu tidak mengetahuinya.) [QS An-Nahl: 8].
Ayat diatas mengisyaratkan bahwa ada beberapa makhluk yang diciptakan oleh Allah Ta'aala dari jenis hewan yang kita tidak mengetahuinya, ini karena Allah Ta'aala menyambungkan makhluk tersebut dengan kuda, bagal dan keledai yang merupakan jenis hewan.
Dan disebutkan di dalam Al-Qur’an beberapa ayat lainnya yang sepertinya mengisyaratkan adanya binatang di langit dan bumi, diantaranya firman Allah Ta’alaa:
(وَمِنْ آيَاتِهِ خَلْقُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَثَّ فِيهِمَا مِن دَابَّةٍ وَهُوَ عَلَى جَمْعِهِمْ إِذَا يَشَاء قَدِيرٌ) (الشورى:29)
Artinya: (di antara tanda-tanda-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan makhluk-makhluk yang melata yang Dia sebarkan pada keduanya. dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya) [QS Asy-Syuura: 29].
Sebagian ulama mengatakan bahwa lafaz daabbah (makhluk melata)menunjukkan bahwa itu makhluk-makhluk selain malaikat karena Allah Azza wa Jalla membedakan antara makhluk yang melata dengan malaikat dalam menyebutkannya dalam firman-Nya:
(وَلِلّهِ يَسْجُدُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ مِن دَآبَّةٍ وَالْمَلآئِكَةُ وَهُمْ لاَ يَسْتَكْبِرُونَ) (النحل:49)
Artinya: (dan kepada Allah sajalah bersujud segala makhluk melata yang berada di langit dan semua makhluk yang melata di bumi dan (juga) Para ma]aikat, sedang mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri) [QS An-Nahl: 49).
Allah Ta’alaa menyebutkan dalam ayat diatas makhluk-makhluk melata di langit dan makhluk melata di bumi kemudian baru menyebutkan para malaikat.
Dengan ayat-ayat seperti ini sebagian ulama menyebutkan bahwa tidak ada salahnya ini menjadi isyarat atas wujudnya alam-alam lain, akan tetapi sepatutnya kita tidak memastikan hal ini, karena ayat-ayat seperti ini bisa mengandung kemungkinan lebih dari satu pentakwilan.(Fatwa dari Syeikh Abdullah Al-Faqih hadidzohullah Ta'alaa)
Adapun pendapat bahwa makhluk-makhluk ini yang menciptakan manusia dengan bentuk yang menyerupainya dengan perantara DNA dan bahwa dia merupakan kekuatan ajaib yang mengakibatkan wujudnya manusia, maka ini secara hakikatnya merupakan pendapat yang batil yang menafikan akidahnya.
Kesimpulan:
Meskipun Al-Qur’an telah mengisyaratkan dalam beberapa ayatnya tentang keberadaan makhluk di luar angkasa, namun kita tidak boleh memastikan bahwa phenomena yang terjadi di bumi merupakan jejak keberadaan mereka, karena tidak ada seorangpun yang pernah melihat secara langsung wujud mereka seperti yang sering dilukiskan dalam film-film, demikian juga kita tidak boleh menafikan secara langsung keberadaan mereka karena Al-Qur’an telah memberi isyarat yang memungkinkan keberadaan mereka.
Tapi kita tidak boleh terlalu menyibukkan diri mendalami tentang masalah ini karena bukan termasuk perkara ibadah yang diwajibkan oleh Allah kepada kita untuk mengharap pahala dan ridlo-Nya di dunia dan akhirat.
Wallau A’lam bishowab.
(ar/voa-islam.com)
Pembaca yang dirahmati Allah Ta’alaa:
Phenomena yang terjadi baru-baru ini yaitu kemunculan jejak UFO berupa circle crop di Sleman Yogyakarta menggegerkan rakyat Indonesia terutama warga sekitar karena ini yang pertama terjadi di negara kita.
Sebagian orang langsung percaya bahwa itu memang jejak UFO dan memang makhluk luar angkasa benar-benar ada, sedangkan sebagian orang terburu-buru mengingkarinya dan mengatakan bahwa makhluk luar angkasa itu tidak ada.
Lalu bagaimana kita sebagai seorang muslim yang diwajibkan percaya kepada yang ghaib yang tidak bisa kita lihat menyikapi phenomena seperti ini?
Bagaimana phenomena makhluk luar angkasa jika ditinjau dari Al-Qur’an?
Harus diketahui bahwa Yang menciptakan manusia dari tidak ada dan membentuknya dan meniupkan padanya dari ruh-Nya, dan mengokohkan ciptaan alam semesta ini termasuk keajaiban yang ada didalamnya, adalah juga Maha Kuasa untuk menciptakan luar angkasa dan makhluknya, Al-Qur’an telah menunjukkan adanya makhluk-makhluk yang tidak diketahui oleh manusia dimasa kenabian, demikian juga Al-Qur’an menunjukkan peran dari penemuan ilmiyah, dan bahwa setiap berita akan ada waktu kemunculannya, Allah Azza wa Jalla berfirman:
(وَالْخَيْلَ وَالْبِغَالَ وَالْحَمِيرَ لِتَرْكَبُوهَا وَزِينَةً وَيَخْلُقُ مَا لاَ تَعْلَمُونَ ) (النحل:8)
Artinya: (dan dia telah menciptakan kuda, bagal dan keledai, agar kamu menungganginya dan (menjadikannya) perhiasan. dan Allah menciptakan apa yang kamu tidak mengetahuinya.) [QS An-Nahl: 8].
Ayat diatas mengisyaratkan bahwa ada beberapa makhluk yang diciptakan oleh Allah Ta'aala dari jenis hewan yang kita tidak mengetahuinya, ini karena Allah Ta'aala menyambungkan makhluk tersebut dengan kuda, bagal dan keledai yang merupakan jenis hewan.
Dan disebutkan di dalam Al-Qur’an beberapa ayat lainnya yang sepertinya mengisyaratkan adanya binatang di langit dan bumi, diantaranya firman Allah Ta’alaa:
(وَمِنْ آيَاتِهِ خَلْقُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَثَّ فِيهِمَا مِن دَابَّةٍ وَهُوَ عَلَى جَمْعِهِمْ إِذَا يَشَاء قَدِيرٌ) (الشورى:29)
Artinya: (di antara tanda-tanda-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan makhluk-makhluk yang melata yang Dia sebarkan pada keduanya. dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya) [QS Asy-Syuura: 29].
Sebagian ulama mengatakan bahwa lafaz daabbah (makhluk melata)menunjukkan bahwa itu makhluk-makhluk selain malaikat karena Allah Azza wa Jalla membedakan antara makhluk yang melata dengan malaikat dalam menyebutkannya dalam firman-Nya:
(وَلِلّهِ يَسْجُدُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ مِن دَآبَّةٍ وَالْمَلآئِكَةُ وَهُمْ لاَ يَسْتَكْبِرُونَ) (النحل:49)
Artinya: (dan kepada Allah sajalah bersujud segala makhluk melata yang berada di langit dan semua makhluk yang melata di bumi dan (juga) Para ma]aikat, sedang mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri) [QS An-Nahl: 49).
Allah Ta’alaa menyebutkan dalam ayat diatas makhluk-makhluk melata di langit dan makhluk melata di bumi kemudian baru menyebutkan para malaikat.
Dengan ayat-ayat seperti ini sebagian ulama menyebutkan bahwa tidak ada salahnya ini menjadi isyarat atas wujudnya alam-alam lain, akan tetapi sepatutnya kita tidak memastikan hal ini, karena ayat-ayat seperti ini bisa mengandung kemungkinan lebih dari satu pentakwilan.(Fatwa dari Syeikh Abdullah Al-Faqih hadidzohullah Ta'alaa)
Adapun pendapat bahwa makhluk-makhluk ini yang menciptakan manusia dengan bentuk yang menyerupainya dengan perantara DNA dan bahwa dia merupakan kekuatan ajaib yang mengakibatkan wujudnya manusia, maka ini secara hakikatnya merupakan pendapat yang batil yang menafikan akidahnya.
Kesimpulan:
Meskipun Al-Qur’an telah mengisyaratkan dalam beberapa ayatnya tentang keberadaan makhluk di luar angkasa, namun kita tidak boleh memastikan bahwa phenomena yang terjadi di bumi merupakan jejak keberadaan mereka, karena tidak ada seorangpun yang pernah melihat secara langsung wujud mereka seperti yang sering dilukiskan dalam film-film, demikian juga kita tidak boleh menafikan secara langsung keberadaan mereka karena Al-Qur’an telah memberi isyarat yang memungkinkan keberadaan mereka.
Tapi kita tidak boleh terlalu menyibukkan diri mendalami tentang masalah ini karena bukan termasuk perkara ibadah yang diwajibkan oleh Allah kepada kita untuk mengharap pahala dan ridlo-Nya di dunia dan akhirat.
Wallau A’lam bishowab.
(ar/voa-islam.com)
Apa Itu Crop Circle
Crop Circle menjadi mulai heboh karena ada beberapa orang yang meyakini crop circle memiliki pesan yang terkandung dalam pola unik crop circle tersebut. Crop Circle biasanya identik dengan UFO ( Unidentified Flying Object ). Crop Circle juga biasanya berada di suatu daerah dengan wilayah yang cukup luas, (biasanya padang rumput, perkebunan, persawahan, dsb) yang crop circle tersebut bisa terlihat jelas dengan berbagai pola uniknya masing masing.
Istilah crop circle berarti lingkaran tanaman, ya, lingkaran tanaman dengan pola pola yang unik dan terlihat cukup indah jika diabadikan dengan foto.
Pengertian Crop Circle adalah suatu pola teratur yang terbentuk secara misterius di area ladang tanaman, seringkali hanya dalam waktu semalam. Fenomena ini pertama kali ditemukan di Inggris pada akhir 1970, dengan bentuk pola-pola lingkaran sederhana. Pada masa-masa setelahnya, pola-pola tersebut kini cenderung bertambah rumit dan tidak terbatas hanya pada hanya bentuk lingkaran. Namun karena mengacu pada asal-usulnya, maka istilah lingkaran tanaman ini masih dipertahankan.
Mereka yang mempelajari fenomena lingkaran tanaman ini sering disebut juga dengan istilah “cerealogis”, dan ilmu yang mempelajari fenomena ini disebut dengan cereolog. Para Cerealogis kemudian mengembangkan istilah baru untuk fenomena ini, yaitu agriglif. Fenomena “lingkaran tanaman” seringkali dikait-kaitkan dengan isu UFO atau makhluk luar angkasa. (wikipedia)
Sebagai contohnya, pada crop circle sleman yogyakarta, terdapat pola yang unik dan berada di di areal persawahan kawasan Berbah, Sleman, Yogyakarta dengan ukuran sekitar 50-70 meter dan mencakup luasan sawah 2500 an meter persegi. Berbagai crop circle di dunia, ini hanya contoh, masih banyak crop circle yang lain, :
KEADAAN UMAT KRISTEN DI AKHERAT MENURUT INJIL DAN AL-QUR’AN
KEADAAN UMAT KRISTEN DI
AKHERAT MENURUT INJIL
DAN AL-QUR’AN
Oleh: Kodiran Salim
Peneliti Independen Lintas Kitab Suci
Manusia yang dianggap sangat mungkar (syay-an iddaan) dalam Al-Qur’an adalah orang-orang yang mengatakan bahwa Allah swt mempunyai anak, mereka itu tidak lain adalah orang-orang Kristen (Qs 19:88-92). Kemudian bagaimana keadaan orang-orang Kristen tersebut menurut Injil dan Al-Qur’an dihari akhir.
Kalamullah
Qs 19/88. Dan mereka berkata: “Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak”. 89.Sesungguhnya kamu telah mendatangkan sesuatu perkara yang sangat mungkar, 90.hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi belah, dan gunung-gunung runtuh, 91. karena mereka mendakwa Allah Yang Maha Pemurah mempunyai anak. 92. Dan tidak layak bagi Tuhan Yang Maha Pemurah meng-ambil (mempunyai) anak.
MENURUT INJIL
Kata Yesus dalam Injil Matius 7:21-23 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? 23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!”
Ayat diatas adalah berupa kalimat negatip, kalau dijadikan kalimat positip menjadi “Setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, yang masuk kerajaan surga dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!”
Keterangan
Jadi setiap orang Kristen tidak akan masuk kerajaan surga karena mengatakan Yesus “Tuhan”. Nanti dihari kiamat mereka akan berseru kepada Yesus. “Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?”. Tetapi Yesus pada waktu itu akan berterus terang kepada mereka (orang-orang Kristen) “Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!”.
Jadi menurut Yesus sendiri orang-orang Kristen nanti dihari kiamat :
1. Tidak masuk kedalam Kerajaan Surga
2. Tidak dikenal Yesus
3. Diusir Yesus
4. Dituduh sebagai penjahat oleh Yesus.
MENURUT AL-QUR’AN
Kalamullah Al-Maa’idah (5):72-74.
“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesunggunya Allah adalah Al Masih putra Maryam”, padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israel, mengabdilah Allah Tuhanku dan Tuhanmu. “Sesungguhnya orang yang memper sekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang lalim itu seorang penolong pun. Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: “Bahwasanya Allah salah satu dari yang tiga”, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan (yang berhak disembah (puja) selain Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih. Maka mengapa mereka tidak bertobat kepada Allah dan memohon ampun kepada-Nya? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (ayat-ayat yang senada Qs 16:51; 19:88; 5:17; 8:38; 23:117;4:171; 28:86; 34:27; 40:4; 43:88; 9:31; 17:22; 6:94; 15:96; <span>22:8</span>; 22:19-22; 43:64; 7:53; 16:56; 9:113; 11:98; 41:7; Mat 7:21; Hos 11:9; Qs 8:38; 38:5; 31:20
Artinya, orang-orang yang mengata-kan Allah adalah Al Masih putra Maryam atau Yesus adalah Tuhan dan mengatakan bahwa Allah adalah salah satu dari tiga adalah kafir. Padahal Al Masih putra Maryam sendiri mengatakan kepada Bani Israel supaya mengabdi kepada Allah Tuhanku dan Tuhanmu. Barangsiapa yang memper sekutukan Allah dengan mengatakan Allah adalah Al Masih putra Maryam atau Yesus adalah Tuhan dipastikan Allah mengharam-kan surga dan tempatnya di neraka. Dan jika mereka (orang-orang Kristen) tidak berhenti mengatakan “Allah Trinitas” (Allah Bapa, Allah Putra, Allah Roh Kudus) mereka itu akan diazab dengan pedih.
Dari penjelasan Yesus dan Qalamullah diatas dapat dipastikan keadaan orang-orang Kristen di hari kiamat akan rugi. Tetapi Allah masih bijaksana, apabila mereka bertobat dan memohon ampun (shalat) maka Allah akan mengampuni. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
KESIMPULAN
Dengan demikian sebetulnya orang-orang Kristen menurut Injil dan Al-Qur’an sudah memegang dua tiket. Satu tiket dari Yesus dan satu lagi tiket dari Allah swt. Kedua tiket tersebut untuk masuk ke :.........NERAKA ? (Wallahu’alam)
Diantara orang-orang yang kafir mengatakan kepada orang-orang yang beriman supaya mengikuti jalan mereka atau agama mereka dengan janji dosa-dosanya akan mereka pikut.
Orang-orang kafir tersbut adalah orang-orang Kristen, karena hanya orang-orang Kristenlah yang mengatakan bahwa dosa manusia sudah ditebus Yesus dikayu salib. Al-Qur’an membatah pernyataan orang-orang Kristen tersbut dengan mengatakan mereka itu sebenarnya adalah orang-orang pendusta.
Kalamullah Al ‘Ankabuut (29) : 12-13
Qs 29:12-13 Dan berkatalah orang-orang kafir kepada orang-orang yang beriman (patuh/taat):<span> “Ikutilah jalan kami, dan nanti kami akan memikul dosa-dosamu”</span>, dan mereka (sendiri) sedikit pun tidak (sanggup), memikul dosa-dosa mereka. Sesungguhnya mereka adalah benar-benar orang pendusta. Dan sesungguhnya<span> mereka akan memikul beban (dosa) mereka, dan beban-beban (dosa yang lain) di samping beban- beban mereka sendiri,</span> dan sesungguhnya mereka akan ditanya pada hari kiamat tentang apa yang selalu mereka ada-adakan.
Orang-orang kafir disini adalah orang-orang Nasrani yang mengatakan Allah adalah Almasih Putra Maryam (Qs 5:72)
Kalamullah Al-Maa’idah (5):72
“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesunggunya Allah adalah Al Masih putra Maryam”, padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israel, mengabdilah Allah Tuhanku dan Tuhanmu. “Sesungguhnya orang yang memper sekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang lalim itu seorang penolong pun
Oleh karena itu jagalah aqidah dan iman Islam kita agar tidak terpengaruh oleh bujukan orang-orang Kristen untuk mengikuti agamanya. Dan kewajiban kita adalah memberi peringatan (Qs 2:119).
AKHERAT MENURUT INJIL
DAN AL-QUR’AN
Oleh: Kodiran Salim
Peneliti Independen Lintas Kitab Suci
Manusia yang dianggap sangat mungkar (syay-an iddaan) dalam Al-Qur’an adalah orang-orang yang mengatakan bahwa Allah swt mempunyai anak, mereka itu tidak lain adalah orang-orang Kristen (Qs 19:88-92). Kemudian bagaimana keadaan orang-orang Kristen tersebut menurut Injil dan Al-Qur’an dihari akhir.
Kalamullah
Qs 19/88. Dan mereka berkata: “Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak”. 89.Sesungguhnya kamu telah mendatangkan sesuatu perkara yang sangat mungkar, 90.hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi belah, dan gunung-gunung runtuh, 91. karena mereka mendakwa Allah Yang Maha Pemurah mempunyai anak. 92. Dan tidak layak bagi Tuhan Yang Maha Pemurah meng-ambil (mempunyai) anak.
MENURUT INJIL
Kata Yesus dalam Injil Matius 7:21-23 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? 23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!”
Ayat diatas adalah berupa kalimat negatip, kalau dijadikan kalimat positip menjadi “Setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, yang masuk kerajaan surga dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!”
Keterangan
Jadi setiap orang Kristen tidak akan masuk kerajaan surga karena mengatakan Yesus “Tuhan”. Nanti dihari kiamat mereka akan berseru kepada Yesus. “Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?”. Tetapi Yesus pada waktu itu akan berterus terang kepada mereka (orang-orang Kristen) “Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!”.
Jadi menurut Yesus sendiri orang-orang Kristen nanti dihari kiamat :
1. Tidak masuk kedalam Kerajaan Surga
2. Tidak dikenal Yesus
3. Diusir Yesus
4. Dituduh sebagai penjahat oleh Yesus.
MENURUT AL-QUR’AN
Kalamullah Al-Maa’idah (5):72-74.
“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesunggunya Allah adalah Al Masih putra Maryam”, padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israel, mengabdilah Allah Tuhanku dan Tuhanmu. “Sesungguhnya orang yang memper sekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang lalim itu seorang penolong pun. Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: “Bahwasanya Allah salah satu dari yang tiga”, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan (yang berhak disembah (puja) selain Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih. Maka mengapa mereka tidak bertobat kepada Allah dan memohon ampun kepada-Nya? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (ayat-ayat yang senada Qs 16:51; 19:88; 5:17; 8:38; 23:117;4:171; 28:86; 34:27; 40:4; 43:88; 9:31; 17:22; 6:94; 15:96; <span>22:8</span>; 22:19-22; 43:64; 7:53; 16:56; 9:113; 11:98; 41:7; Mat 7:21; Hos 11:9; Qs 8:38; 38:5; 31:20
Artinya, orang-orang yang mengata-kan Allah adalah Al Masih putra Maryam atau Yesus adalah Tuhan dan mengatakan bahwa Allah adalah salah satu dari tiga adalah kafir. Padahal Al Masih putra Maryam sendiri mengatakan kepada Bani Israel supaya mengabdi kepada Allah Tuhanku dan Tuhanmu. Barangsiapa yang memper sekutukan Allah dengan mengatakan Allah adalah Al Masih putra Maryam atau Yesus adalah Tuhan dipastikan Allah mengharam-kan surga dan tempatnya di neraka. Dan jika mereka (orang-orang Kristen) tidak berhenti mengatakan “Allah Trinitas” (Allah Bapa, Allah Putra, Allah Roh Kudus) mereka itu akan diazab dengan pedih.
Dari penjelasan Yesus dan Qalamullah diatas dapat dipastikan keadaan orang-orang Kristen di hari kiamat akan rugi. Tetapi Allah masih bijaksana, apabila mereka bertobat dan memohon ampun (shalat) maka Allah akan mengampuni. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
KESIMPULAN
Dengan demikian sebetulnya orang-orang Kristen menurut Injil dan Al-Qur’an sudah memegang dua tiket. Satu tiket dari Yesus dan satu lagi tiket dari Allah swt. Kedua tiket tersebut untuk masuk ke :.........NERAKA ? (Wallahu’alam)
Diantara orang-orang yang kafir mengatakan kepada orang-orang yang beriman supaya mengikuti jalan mereka atau agama mereka dengan janji dosa-dosanya akan mereka pikut.
Orang-orang kafir tersbut adalah orang-orang Kristen, karena hanya orang-orang Kristenlah yang mengatakan bahwa dosa manusia sudah ditebus Yesus dikayu salib. Al-Qur’an membatah pernyataan orang-orang Kristen tersbut dengan mengatakan mereka itu sebenarnya adalah orang-orang pendusta.
Kalamullah Al ‘Ankabuut (29) : 12-13
Qs 29:12-13 Dan berkatalah orang-orang kafir kepada orang-orang yang beriman (patuh/taat):<span> “Ikutilah jalan kami, dan nanti kami akan memikul dosa-dosamu”</span>, dan mereka (sendiri) sedikit pun tidak (sanggup), memikul dosa-dosa mereka. Sesungguhnya mereka adalah benar-benar orang pendusta. Dan sesungguhnya<span> mereka akan memikul beban (dosa) mereka, dan beban-beban (dosa yang lain) di samping beban- beban mereka sendiri,</span> dan sesungguhnya mereka akan ditanya pada hari kiamat tentang apa yang selalu mereka ada-adakan.
Orang-orang kafir disini adalah orang-orang Nasrani yang mengatakan Allah adalah Almasih Putra Maryam (Qs 5:72)
Kalamullah Al-Maa’idah (5):72
“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesunggunya Allah adalah Al Masih putra Maryam”, padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israel, mengabdilah Allah Tuhanku dan Tuhanmu. “Sesungguhnya orang yang memper sekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang lalim itu seorang penolong pun
Oleh karena itu jagalah aqidah dan iman Islam kita agar tidak terpengaruh oleh bujukan orang-orang Kristen untuk mengikuti agamanya. Dan kewajiban kita adalah memberi peringatan (Qs 2:119).
Islam Dan Jiwa Patriotisme, Keteladanan Salafus Shalih
KETIKA seorang memproklamirkan dirinya sebagai seorang Muslim, pada saat yang bersamaan ia dituntut sebagai muhajir (berhijrah secara maknawi – spiritual – dan atau makani –teritorial – dari lingkungan social yang gelap menuju cahaya iman - dan mujahid (memperjuangkan kesadaran barunya). Hijrah dan jihad merupakan satu rangkaian yang tak terpisahkan. Allah SWT akan menurunkan pertolongan-Nya berupa bonus (pahala) berbanding lurus dengan kualitas kelelahan kita (al Ujratu ‘ala qadril masyaqqati). Bahkan, kenikmatan Islam yang kita rasakan hari ini efek dari tetesan darah dan air mata pendahulu kita (salafus shalih).
Jika kita menengok ke belakang, sesungguhnya madrasatul Islam telah meluluskan para pahlawan dalam berbagai aspek kehidupan. Pahlawan ilmu, pahlawan spiritual, pahlawan harta dan pahlawan di medan laga. Mengerahkan pikiran (ijtihad), hati (mujahadah) dan pisik (jihad) untuk mengharumkan nama Allah SWT memiliki nilai yang sama pentingnya dalam timbangan Islam. Bahkan, indicator penting generasi sahabat adalah mereka laksana pendeta di malam hari dan singa di siang hari (rahibun fillail wa farisun finnahar).
Pengorbanan monumental yang diperagakan oleh Ibrahim as dan Ismail as merupakan uswah dan qudwah bagi kita wujud kongkrit kecintaan dan ketaatan sejati dan kesiapan berkorban untuk Allah SWT. Berkorban disini tidak sekedar menyembelih hewan korban, tetapi berkorban dalam arti yang luas.
“Katakanlah, Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya, dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya, Dan Allah tidak member petunjuk kepada orang-orang fasik.” (QS. At Taubah (9) : 24).
Ayat ini mengandung pelajaran yang cukup penting, yaitu menomorsatukan kecintaan kita hanya kepada Allah dan Rasul-Nya. Di saat pengorbanan harta, ilmu, jiwa dan seluruh potensi diminta untuk kepentingan Allah dan Rasul-Nya, maka kita mengedepankan sikap sami’na wa ‘atha’na, tanpa ada rasa keberatan dan pertimbangan. Disinilah kunci pembuka pertolongan, kemenangan, dan kemuliaan citra diri kita.
Kemuliaan itu hanyalah bagi Allah SWT bagi Rasul-Nya dan bagi orang-orang beriman (Al Munafiqun ( ) : 8).
Islam bukan sekedar rumusan abstrak yang mengendap di otak, tetapi menuntut bukti perjuangan, pengorbanan pemeluknya. Islam bukan sebatas kaya serimonial tetapi miskin aplikasi. Islam adalah gabungan iman dan amal shalih. Iman bagaikan pohon, amal shalih adalah buahnya.
Rekamlah kehidupan perjuangan para nabi dan rasul hingga junjungan kita Rasulullah SAW para sahabat, para syuhada, mujahidin dan shalihin. Tak seorangpun diantara mereka yang sepi dari perjuangan dan pengorbanan, baik dalam bentuk moril maupun material, spiritual dan finansial, jiwa dan harta. Mereka telah menyerahkan secara all out seluruh potensi yang mereka miliki untuk kejayaan Islam dan kaum Muslimin.
Khadijah mengorbankan jiwa dan hartanya untuk mensupport misi suaminya, Abu Bakar menyerahkan seluruh hartanya untuk Islam, Ali bin Abi Thalib berani mempertaruhkan nyawanya untuk meniduri ranjang Rasulullah SAW ketika hijrah ke Madinah. Pada malam harinya dikeluarkan keputusan akan membunuh Nabi SAW oleh para pemuda pilihan dari setiap kabilah.
Imam Malik dipenjara, diikat, dan dicambuk oleh penguasa yang zhalim hingga ruas-ruas tulangnya nyaris putus. Imam Syafii dimasukkan di balik jeruji karena fitnah ulama jahat, bahkan beliau diperintah berjalan kaki diterik padang pasir dua bulan lamanya, dari Yaman ke Baghdad. Imam Nawawi penyusun kitab hadits Arbain dan Riyadhus Shalihin diusir dari tanah kelahirannya Syam, karena berpegang teguh pada aturan Allah dan menentang kebijakan penguasa yang serakah dan represif.
Imam Abu Hanifah tewas karena dipaksa minum racun, setelah sebelumnya dipenjara dalam keadaan dirantai besi yang berat pada lehernya. Imam Ahmad Ibnu Hambal disiksa dan dipenjara bertahun-tahun lamanya karena keteguhan sikapnya dalam mempertahankan aqidah, beliau menolak Al Quran disebut makhluk (ciptaan) karena firman Allah Al Khaliq adalah Allah SWT.
Hasan Al Banna yang membentuk milisi Mujahidin yang memerangi Yahudi dan penjajah Inggris di Mesir, syahid diberondong peluru. Sayid Qutub yang terkenal di Indonesia dengan karya spektakulernya “Tafsir Fi Zhilalil Quran” dan Abdul Aziz Badri yang terkenal karyanya ‘Ulama dan Penguasa’ keduanya syahid di tiang gantungan.
Pahlawan Yang Lahir Dari Rahim Pertiwi
Di Indonesia pula ditulis dalam tinta emas sejarah para pejuang kemerdekaan. Yang mengobarkan semangat jihad, perlawanan terhadap kezhaliman, membekali dirinya dengan pemahaman agama (tafaqquh fiddin) sebelum terjun bebas dalam dunia militer untuk seterusnya aktif dalam aksi-aksi perlawanan dalam mempertahankan kedaulatan negeri. Memulai karir militernya sebagai seorang dai muda yang giat berdakwah di era 1936-1942 di daerah Cilacap dan Banyumas. Hingga pada masa itu Soedirman adalah muballigh masyhur yang mengakar di benak public.
Ia lahir dari keluarga petani kecil, di desa Bodaskarangjati, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah, pada tanggal 24 Januari 1916. Ayahanya hanyalah seorang mandor tebu pada pabrik gula di Purwokerto. Sejak bayi Soedirman diangkat anak oleh asisten wedana (camat) di Rembang, R. Tjokrosunaryo.
Bakat dan jiwa perjuangannya mulai terlihat sejak dari kepanduan Hizbul Wathon ini, juga peningkatan kemampuan pisik dan penggemblengan mental. Bakat kemiliterannya ditempa melalui organisasi berbasis dakwah. Bahkan semangatnya berjihad telah mengantarkan Soedirman menjadi orang nomor satu dalam sejarah militer Indonesia.
Sebagai kader Muhammadiyah, Panglima Besar Jendral Soedirman dikenal sebagai santri atau jamaah yang cukup aktif dalam halaqah pengajian ‘malam Selasa’ yaitu pengajian yang diadakan di oleh PP Muhammadiyah di Kauman berdekatan dengan Masjid Besar Yogyakarta. Seorang Panglima yang istimewa, dengan kekuatan iman dan keislaman yang melekat kuat dalam dadanya. Sangat meneladani kehidupan Rasulullah SAW dalam kesederhanaan, sehingga perlakuan khusus dari jamaah pengajian yang rutin diikutinya dipandang terlalu berlebihan dan ditolaknya secara halus.
Seorang jendral yang shalih, senantiasa memanfaatkan momentum perjuangan dalam rangka menegakkan kemerdekaan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari wujud nyata pelaksanaan jihad fi sabilillah. Spirit inilah yang diwariskan kepada anak buahnya bahwa mereka yang gugur di medan laga tidaklah mati melainkan gugur sebagai syuhada. Untuk mensosialisasikan gelora jihad, baik di kalangan internal tentara maupun rakyat secara umum, Jendral Besar ini menyebarkan pamphlet/selebaran yang berisi seruan kepada seluruh rakyat dan tentara untuk terus melawan Belanda dengan mengutip tarjamah hadits Rasulullah SAW.
“Insjaflah ! Barangsiapa mati, padahal (sewaktoe hidoepnya) beloem pernah toeroet berperang (membela kebenaran dan keadilan) bahkan hatinya berhasrat perang poen tidak, maka matilah ia diatas tjabang kemoenafikan”.
Perang gerilya yang dilakukan, tak lepas dari usaha mencontoh apa yang dilakukan oleh Rasulullah SAW sewaktu berada di desa Karangnongko, setelah sebelumnya menetap di desa Sukarame, Panglima Jendral Soedirman yang memiliki naluri seorang pejuang, mempersepsikan desa tersebut tidak aman bagi keselamatan pasukannya. Maka beliau mengambil keputusan untuk meninggalkan desa dengan taktik penyamaran, sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah SAW beserta Abu Bakar saat akan hijrah ke Madinah.
Sebuah perjuangan yang penuh dengan keteladanan, patut dijadikan pelajaran dan contoh kita semua, sebagai anak bangsa. Perjalanan panjang seorang mujahid dakwah yang tidak lagi memikirkan tentang dirinya melainkan berbuat untuk bangsanya yang tercinta. Penyakit TBC yang diderita, tidak menyurutkan langkah perjuangannya. Sampai akhir usianya 38 tahun, Soedirman kembali kepada-Nya pada tanggal 29 Januari 1950, hari Ahad. Bangsa Indonesia mencatat satu lagi pejuang yang lahir dari rahim ummat, untuk ummat dan selalu berjalan seiring dengan kepentingan ummat.
Kisah-kisah perjuangan yang sangat menarik banyak lahir dalam setiap kali terjadi aksi pertempuran, dan ini bukti dari pertolongan Allah kepada para tentara-Nya yang rela berkorban lahir dan batin demi menegakkan nilai-nilai immaterial. Sebagaimana yang dialami Bung Tomo dalam perang gerilya, bersama pasukannya saat sudah tidak bisa lagi berbuat apa-apa karena pesawat Belanda telah mengepung dari atas dan tidak ada lagi tempat berlindung. Namun, atas kekuasaan Allah SWT, gumpalan awan menutupi Bung Tomo beserta pasukannya yang berada dalam sasaran tembak pesawat-pesawat tempur Belanda, sehingga beliau selamat.
Fenomena nashrullah inilah yang semakin mengokohkan jiwa perlawanan Bung Tomo. Spirit jihadnya semakin berstamina. Dan secara berkesinambungan ia injeksikan kepada teman-temannya. Terjadilah peristiwa 10 Nopember 1945. Bung Tomo berhasil menggerakkan arek-arek Suroboyo hanya dengan membawa senjata bamboo runcing. Dengan pekikan “Allahu Akbar” beliau berubah menjadi pahlawan yang gagah berani. Maka, Bung Tomo menjadi orang yang paling diinginkan Belanda. Bagi yang dapat menagkapnya atau membunuhnya hidup-hidup akan dijanjikan hadiah besar.
Muhasabah
Demikianlah keteladanan yang dipentaskan oleh wali-wali Allah SWT dalam berjuang dan berkorban. Sangat kontradiktif dengan kondisi kaum Muslimin sekarang. Misalnya, bila memasukkan uang di kotak masjid, tangannya tidak seringan mengeluarkan uang untuk membeli karcis sepak bola. Ke mall, tempat-tempat perbelanjaan dan tempat-tempat rekreasi. Ummat Islam kurang tertarik pergi ke majlis ilmu dan majlis shalat jamaah, tetapi semangat pergi ke matahari shopping center. Hadiah-hadiah untuk berbagai hiburan, konser musik mencapai ratusan juta rupiah, sedangkan dana untuk para pengungsi dan relawan, guru ngaji, muballigh, berjumlah sangat minim.
Sekedar mengorbankan sedikit saja dari apa yang kita anggap milik kita, rasanya berat untuk Allah SWT semata. Kita perlu berbagai kiat dan rekayasa dalam memotivasi diri kita hanya untuk sekedar merelakan sebagian kecil ‘milik’ kita. Untuk berkorban kita terlalu mempertimbangkannya dari berbagai sudut, terutama dari sisi ekonomi, dari aspek untung-rugi. Seringkali setelah pertimbangan yang njelimet, akhirnya tidak jadi berkorban. Kalaupun terpaksa berkorban, kita memasang harapan pahala yang berlipat-ganda.
Sudahkah kita mempertaruhkan kehidupan kita di jalan Allah SWT secara all out ?. Jika sudah, berapa bagian harta yang telah kita nafkahkan di jalan-Nya, dibandingkan yang kita keluarkan untuk anggaran BBM dan belanja rokok setiap harinya ?. Berapa banyak waktu, tenaga, pikiran yang telah kita habiskan di jalan Allah dibandingkan dengan yang telah kita habiskan di jalan syetan dan hawa nafsu demi untuk memenuhi syahwat perut dan syahwat farji ?. Sudahkah kita membalas kebaikan Allah SWT yang tidak terhitung dengan balasan yang setimpal ? Nikmat Allah SWT mana lagi yang engkau dustakan ?
Karenanya, Hassan al Banna pernah mengatakan, “Jadilah engkau mangga, ketika engkau melempar, ia menjatuhkan dirinya kepada yang melempar.”
Penulis : Shalih Hasyim (kolumnis hidayatullah, kini tinggal di Kudus, Jawa Tengah)
Jika kita menengok ke belakang, sesungguhnya madrasatul Islam telah meluluskan para pahlawan dalam berbagai aspek kehidupan. Pahlawan ilmu, pahlawan spiritual, pahlawan harta dan pahlawan di medan laga. Mengerahkan pikiran (ijtihad), hati (mujahadah) dan pisik (jihad) untuk mengharumkan nama Allah SWT memiliki nilai yang sama pentingnya dalam timbangan Islam. Bahkan, indicator penting generasi sahabat adalah mereka laksana pendeta di malam hari dan singa di siang hari (rahibun fillail wa farisun finnahar).
Pengorbanan monumental yang diperagakan oleh Ibrahim as dan Ismail as merupakan uswah dan qudwah bagi kita wujud kongkrit kecintaan dan ketaatan sejati dan kesiapan berkorban untuk Allah SWT. Berkorban disini tidak sekedar menyembelih hewan korban, tetapi berkorban dalam arti yang luas.
“Katakanlah, Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya, dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya, Dan Allah tidak member petunjuk kepada orang-orang fasik.” (QS. At Taubah (9) : 24).
Ayat ini mengandung pelajaran yang cukup penting, yaitu menomorsatukan kecintaan kita hanya kepada Allah dan Rasul-Nya. Di saat pengorbanan harta, ilmu, jiwa dan seluruh potensi diminta untuk kepentingan Allah dan Rasul-Nya, maka kita mengedepankan sikap sami’na wa ‘atha’na, tanpa ada rasa keberatan dan pertimbangan. Disinilah kunci pembuka pertolongan, kemenangan, dan kemuliaan citra diri kita.
Kemuliaan itu hanyalah bagi Allah SWT bagi Rasul-Nya dan bagi orang-orang beriman (Al Munafiqun ( ) : 8).
Islam bukan sekedar rumusan abstrak yang mengendap di otak, tetapi menuntut bukti perjuangan, pengorbanan pemeluknya. Islam bukan sebatas kaya serimonial tetapi miskin aplikasi. Islam adalah gabungan iman dan amal shalih. Iman bagaikan pohon, amal shalih adalah buahnya.
Rekamlah kehidupan perjuangan para nabi dan rasul hingga junjungan kita Rasulullah SAW para sahabat, para syuhada, mujahidin dan shalihin. Tak seorangpun diantara mereka yang sepi dari perjuangan dan pengorbanan, baik dalam bentuk moril maupun material, spiritual dan finansial, jiwa dan harta. Mereka telah menyerahkan secara all out seluruh potensi yang mereka miliki untuk kejayaan Islam dan kaum Muslimin.
Khadijah mengorbankan jiwa dan hartanya untuk mensupport misi suaminya, Abu Bakar menyerahkan seluruh hartanya untuk Islam, Ali bin Abi Thalib berani mempertaruhkan nyawanya untuk meniduri ranjang Rasulullah SAW ketika hijrah ke Madinah. Pada malam harinya dikeluarkan keputusan akan membunuh Nabi SAW oleh para pemuda pilihan dari setiap kabilah.
Imam Malik dipenjara, diikat, dan dicambuk oleh penguasa yang zhalim hingga ruas-ruas tulangnya nyaris putus. Imam Syafii dimasukkan di balik jeruji karena fitnah ulama jahat, bahkan beliau diperintah berjalan kaki diterik padang pasir dua bulan lamanya, dari Yaman ke Baghdad. Imam Nawawi penyusun kitab hadits Arbain dan Riyadhus Shalihin diusir dari tanah kelahirannya Syam, karena berpegang teguh pada aturan Allah dan menentang kebijakan penguasa yang serakah dan represif.
Imam Abu Hanifah tewas karena dipaksa minum racun, setelah sebelumnya dipenjara dalam keadaan dirantai besi yang berat pada lehernya. Imam Ahmad Ibnu Hambal disiksa dan dipenjara bertahun-tahun lamanya karena keteguhan sikapnya dalam mempertahankan aqidah, beliau menolak Al Quran disebut makhluk (ciptaan) karena firman Allah Al Khaliq adalah Allah SWT.
Hasan Al Banna yang membentuk milisi Mujahidin yang memerangi Yahudi dan penjajah Inggris di Mesir, syahid diberondong peluru. Sayid Qutub yang terkenal di Indonesia dengan karya spektakulernya “Tafsir Fi Zhilalil Quran” dan Abdul Aziz Badri yang terkenal karyanya ‘Ulama dan Penguasa’ keduanya syahid di tiang gantungan.
Pahlawan Yang Lahir Dari Rahim Pertiwi
Di Indonesia pula ditulis dalam tinta emas sejarah para pejuang kemerdekaan. Yang mengobarkan semangat jihad, perlawanan terhadap kezhaliman, membekali dirinya dengan pemahaman agama (tafaqquh fiddin) sebelum terjun bebas dalam dunia militer untuk seterusnya aktif dalam aksi-aksi perlawanan dalam mempertahankan kedaulatan negeri. Memulai karir militernya sebagai seorang dai muda yang giat berdakwah di era 1936-1942 di daerah Cilacap dan Banyumas. Hingga pada masa itu Soedirman adalah muballigh masyhur yang mengakar di benak public.
Ia lahir dari keluarga petani kecil, di desa Bodaskarangjati, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah, pada tanggal 24 Januari 1916. Ayahanya hanyalah seorang mandor tebu pada pabrik gula di Purwokerto. Sejak bayi Soedirman diangkat anak oleh asisten wedana (camat) di Rembang, R. Tjokrosunaryo.
Bakat dan jiwa perjuangannya mulai terlihat sejak dari kepanduan Hizbul Wathon ini, juga peningkatan kemampuan pisik dan penggemblengan mental. Bakat kemiliterannya ditempa melalui organisasi berbasis dakwah. Bahkan semangatnya berjihad telah mengantarkan Soedirman menjadi orang nomor satu dalam sejarah militer Indonesia.
Sebagai kader Muhammadiyah, Panglima Besar Jendral Soedirman dikenal sebagai santri atau jamaah yang cukup aktif dalam halaqah pengajian ‘malam Selasa’ yaitu pengajian yang diadakan di oleh PP Muhammadiyah di Kauman berdekatan dengan Masjid Besar Yogyakarta. Seorang Panglima yang istimewa, dengan kekuatan iman dan keislaman yang melekat kuat dalam dadanya. Sangat meneladani kehidupan Rasulullah SAW dalam kesederhanaan, sehingga perlakuan khusus dari jamaah pengajian yang rutin diikutinya dipandang terlalu berlebihan dan ditolaknya secara halus.
Seorang jendral yang shalih, senantiasa memanfaatkan momentum perjuangan dalam rangka menegakkan kemerdekaan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari wujud nyata pelaksanaan jihad fi sabilillah. Spirit inilah yang diwariskan kepada anak buahnya bahwa mereka yang gugur di medan laga tidaklah mati melainkan gugur sebagai syuhada. Untuk mensosialisasikan gelora jihad, baik di kalangan internal tentara maupun rakyat secara umum, Jendral Besar ini menyebarkan pamphlet/selebaran yang berisi seruan kepada seluruh rakyat dan tentara untuk terus melawan Belanda dengan mengutip tarjamah hadits Rasulullah SAW.
“Insjaflah ! Barangsiapa mati, padahal (sewaktoe hidoepnya) beloem pernah toeroet berperang (membela kebenaran dan keadilan) bahkan hatinya berhasrat perang poen tidak, maka matilah ia diatas tjabang kemoenafikan”.
Perang gerilya yang dilakukan, tak lepas dari usaha mencontoh apa yang dilakukan oleh Rasulullah SAW sewaktu berada di desa Karangnongko, setelah sebelumnya menetap di desa Sukarame, Panglima Jendral Soedirman yang memiliki naluri seorang pejuang, mempersepsikan desa tersebut tidak aman bagi keselamatan pasukannya. Maka beliau mengambil keputusan untuk meninggalkan desa dengan taktik penyamaran, sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah SAW beserta Abu Bakar saat akan hijrah ke Madinah.
Sebuah perjuangan yang penuh dengan keteladanan, patut dijadikan pelajaran dan contoh kita semua, sebagai anak bangsa. Perjalanan panjang seorang mujahid dakwah yang tidak lagi memikirkan tentang dirinya melainkan berbuat untuk bangsanya yang tercinta. Penyakit TBC yang diderita, tidak menyurutkan langkah perjuangannya. Sampai akhir usianya 38 tahun, Soedirman kembali kepada-Nya pada tanggal 29 Januari 1950, hari Ahad. Bangsa Indonesia mencatat satu lagi pejuang yang lahir dari rahim ummat, untuk ummat dan selalu berjalan seiring dengan kepentingan ummat.
Kisah-kisah perjuangan yang sangat menarik banyak lahir dalam setiap kali terjadi aksi pertempuran, dan ini bukti dari pertolongan Allah kepada para tentara-Nya yang rela berkorban lahir dan batin demi menegakkan nilai-nilai immaterial. Sebagaimana yang dialami Bung Tomo dalam perang gerilya, bersama pasukannya saat sudah tidak bisa lagi berbuat apa-apa karena pesawat Belanda telah mengepung dari atas dan tidak ada lagi tempat berlindung. Namun, atas kekuasaan Allah SWT, gumpalan awan menutupi Bung Tomo beserta pasukannya yang berada dalam sasaran tembak pesawat-pesawat tempur Belanda, sehingga beliau selamat.
Fenomena nashrullah inilah yang semakin mengokohkan jiwa perlawanan Bung Tomo. Spirit jihadnya semakin berstamina. Dan secara berkesinambungan ia injeksikan kepada teman-temannya. Terjadilah peristiwa 10 Nopember 1945. Bung Tomo berhasil menggerakkan arek-arek Suroboyo hanya dengan membawa senjata bamboo runcing. Dengan pekikan “Allahu Akbar” beliau berubah menjadi pahlawan yang gagah berani. Maka, Bung Tomo menjadi orang yang paling diinginkan Belanda. Bagi yang dapat menagkapnya atau membunuhnya hidup-hidup akan dijanjikan hadiah besar.
Muhasabah
Demikianlah keteladanan yang dipentaskan oleh wali-wali Allah SWT dalam berjuang dan berkorban. Sangat kontradiktif dengan kondisi kaum Muslimin sekarang. Misalnya, bila memasukkan uang di kotak masjid, tangannya tidak seringan mengeluarkan uang untuk membeli karcis sepak bola. Ke mall, tempat-tempat perbelanjaan dan tempat-tempat rekreasi. Ummat Islam kurang tertarik pergi ke majlis ilmu dan majlis shalat jamaah, tetapi semangat pergi ke matahari shopping center. Hadiah-hadiah untuk berbagai hiburan, konser musik mencapai ratusan juta rupiah, sedangkan dana untuk para pengungsi dan relawan, guru ngaji, muballigh, berjumlah sangat minim.
Sekedar mengorbankan sedikit saja dari apa yang kita anggap milik kita, rasanya berat untuk Allah SWT semata. Kita perlu berbagai kiat dan rekayasa dalam memotivasi diri kita hanya untuk sekedar merelakan sebagian kecil ‘milik’ kita. Untuk berkorban kita terlalu mempertimbangkannya dari berbagai sudut, terutama dari sisi ekonomi, dari aspek untung-rugi. Seringkali setelah pertimbangan yang njelimet, akhirnya tidak jadi berkorban. Kalaupun terpaksa berkorban, kita memasang harapan pahala yang berlipat-ganda.
Sudahkah kita mempertaruhkan kehidupan kita di jalan Allah SWT secara all out ?. Jika sudah, berapa bagian harta yang telah kita nafkahkan di jalan-Nya, dibandingkan yang kita keluarkan untuk anggaran BBM dan belanja rokok setiap harinya ?. Berapa banyak waktu, tenaga, pikiran yang telah kita habiskan di jalan Allah dibandingkan dengan yang telah kita habiskan di jalan syetan dan hawa nafsu demi untuk memenuhi syahwat perut dan syahwat farji ?. Sudahkah kita membalas kebaikan Allah SWT yang tidak terhitung dengan balasan yang setimpal ? Nikmat Allah SWT mana lagi yang engkau dustakan ?
Karenanya, Hassan al Banna pernah mengatakan, “Jadilah engkau mangga, ketika engkau melempar, ia menjatuhkan dirinya kepada yang melempar.”
Penulis : Shalih Hasyim (kolumnis hidayatullah, kini tinggal di Kudus, Jawa Tengah)
KELUARGA SAKINAH
Oleh: Azhari
Awal mula kehidupan seseorang berumah tangga adalah dimulai dengan ijab Kabul, saat itulah segala sesuatu yang haram menjadi halal. Dan bagi orang yang telah menikah dia telah menguasai separuh agamanya.
Kewajiban Suami
Kewajiban Istri
Awal mula kehidupan seseorang berumah tangga adalah dimulai dengan ijab Kabul, saat itulah segala sesuatu yang haram menjadi halal. Dan bagi orang yang telah menikah dia telah menguasai separuh agamanya.
Barang siapa menikah, maka dia telah menguasai separuh agamanya, karena itu hendaklah ia bertaqwa kepada Allah dalam memelihara yang separuhnya lagi. [HR. al-Hakim].
Sebuah rumah tangga bagaikan sebuah bangunan yang kokoh, dinding, genteng, kusen, pintu berfungsi sebagaimana mestinya. Jika pintu digunakan sebagai pengganti maka rumah akan bocor, atau salah fungsi yang lain maka rumah akan ambruk. Begitu juga rumah tangga suami, istri dan anak harus tahu fungsi masing-masing, jika tidak maka bisa ambruk atau berantakan rumah tangga tersebut.
Mari kita telaah satu persatu masing-masing fungsi suami dan istri tersebut.
Kewajiban Suami
Suami mempunyai kewajiban mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya, tetapi disamping itu ia juga berfungsi sebagai kepala rumah tangga atau pemimpin dalam rumah tangga. Alloh SWT dalam hal ini berfirman:
Laki-laki adalah pemimpin bagi kaum wanita, karena Alloh telah melebihkan sebagian dari mereka atas sebagian yang lainnya dan karena mereka telah membelanjakan sebagian harta mereka. (Qs. an-Nisaa’: 34).
Menikah bukan hanya masalah mampu mencari uang, walaupun ini juga penting, tapi bukan salah satu yang terpenting. Suami bekerja keras membanting tulang memeras keringat untuk mencari rezeki yang halal tetapi ternyata tidak mampu menjadi pemimpin bagi keluarganya.
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. (Qs. at-Tahriim: 6).
Suami juga harus mempergauli istrinya dengan baik:
Dan pergauilah isteri-isteri kalian dengan baik. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak. (Qs. an-Nisaa’: 19).
Barang siapa menggembirakan hati istri, (maka) seakan-akan menangis takut kepada Allah. Barang siapa menangis takut kepada Allah, maka Allah mengharamkan tubuhnya dari neraka. Sesungguhnya ketika suami istri saling memperhatikan, maka Allah memperhatikan mereka berdua dengan penuh rahmat. Manakala suami merengkuh telapak tangan istri (diremas-remas), maka berguguranlah dosa-dosa suami-istri itu dari sela-sela jarinya. [HR. Maisarah bin Ali dari Ar-Rafi' dari Abu Sa'id Al-Khudzri].
Dalam satu kisah diceritakan, pada suatu hari istri-istri Rasul berkumpul ke hadapan suaminya dan bertanya, “Diantara istri-istri Rasul, siapakah yang paling disayangi?” Rasulullah Saw hanya tersenyum lalu berkata, “Aku akan beritahukan kepada kalian nanti.“
Setelah itu, dalam kesempatan yang berbeda, Rasulullah memberikan sebuah kepada istri-istrinya masing-masing sebuah cincin seraya berpesan agar tidak memberitahu kepada istri-istri yang lain. Lalu suatu hari hari para istri Rasulullah itu berkumpul lagi dan mengajukan pertanyaan yang sama. Lalu Rasulullah Saw menjawab, “Yang paling aku sayangi adalah yang kuberikan cincin kepadanya.” Kemudian, istri-istri Nabi Saw itu tersenyum puas karena menyangka hanya dirinya saja yang mendapat cincin dan merasakan bahwa dirinya tidak terasing.
Bahkan tingkat keshalihan seseorang sangat ditentukan oleh sejauh mana sikapnya terhadap istrinya. Kalau sikapnya terhadap istri baik, maka ia adalah seorang pria yang baik. Sebaliknya, jika perlakuan terhadap istrinya buruk maka ia adalah pria yang buruk.
Hendaklah engkau beri makan istri itu bila engkau makan dan engkau beri pakaian kepadanya bilamana engkau berpakaian, dan janganlah sekali-kali memukul muka dan jangan pula memburukkan dia dan jangan sekali-kali berpisah darinya kecuali dalam rumah. [al-Hadits].
Orang yang paling baik diantara kalian adalah yang paling baik perlakuannya terhadap keluarganya. Sesungguhnya aku sendiri adalah yang paling baik diantara kalian dalam memperlakukan keluargaku. [al-Hadits].
Begitulah, suami janganlah kesibukannya mencari nafkah di luar rumah lantas melupakan tanggung jawab sebagai pemimpin keluarga. Suami berkewajiban mengontrol dan mengawasi anak dan istrinya, agar mereka senantiasa mematuhi perintah Allah, meninggalkan larangan Allah swt sehingga terhindar dari siksa api neraka. Ia akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah jika anak dan istrinya meninggalkan ibadah wajib, melakukan kemaksiatan, membuka aurat, khalwat, narkoba, mencuri, dan lain-lain.
Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan diminta pertanggung jawaban atas yang dipimpinnya. [HR. Bukhari].
Kewajiban Istri
Istri mempunyai kewajiban taat kepada suaminya, mendidik anak dan menjaga kehormatannya (jilbab, khalwat, tabaruj, dan lain-lain.). Ketaatan yang dituntut bagi seorang istri bukannya tanpa alasan. Suami sebagai pimpinan, bertanggung jawab langsung menghidupi keluarga, melindungi keluarga dan menjaga keselamatan mereka lahir-batin, dunia-akhirat.
Tanggung jawab seperti itu bukan main beratnya. Para suami harus berusaha mengantar istri dan anak-anaknya untuk bisa memperoleh jaminan surga. Apabila anggota keluarganya itu sampai terjerumus ke neraka karena salah bimbing, maka suamilah yang akan menanggung siksaan besar nantinya.
Ketaatan seorang istri kepada suami dalam rangka taat kepada Allah dan Rasul-Nya adalah jalan menuju surga di dunia dan akhirat. Istri boleh membangkang kepada suaminya jika perintah suaminya bertentangan dengan hukum syara’, missal: disuruh berjudi, dilarang berjilbab, dan lain-lain.
Perempuan apabila sembahyang lima waktu, puasa bulan Ramadhan, memelihara kehormatannya serta taat akan suaminya, masuklah dia dari pintu syurga mana saja yang dikehendaki. [al-Hadist].
Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasannya adalah wanita shalihah. [HR. Muslim, Ahmad dan an-Nasa'i].
Wanita yang shalihah ialah yang ta’at kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). (Qs. an-Nisaa’: 34).
Ta’at kepada Allah, ta’at kepada Rasul, memakai jilbab (pakaian) yang menutup seluruh auratnya dan tidak untuk pamer kecantikan (tabarruj) seperti wanita jahiliyah. (Qs. al-Ahzab: 32).
Sekiranya aku menyuruh seorang untuk sujud kepada orang lain. Maka aku akan menyuruh wanita bersujud kepada suaminya karena besarnya hak suami terhadap mereka. [al-Hadits].
Sebaik-baik wanita adalah yang menyenangkan hatimu jika engkau memandangnya dan mentaatimu jika engkau memerintahkan kepadanya, dan jika engkau bepergian dia menjaga kehormatan dirinya serta dia menjaga harta dan milikmu. [al-Hadist].
Perselisihan
Suami dilarang memukul/menyakiti istri, jika terjadi perselisihan ada beberapa tahapan yang dapat ditempuh,
Istri-istri yang kalian khawatirkan pembangkangannya, maka nasihatilah mereka, pisahkanlah mereka dari tempat tidur, dan pukullah mereka (dengan pukulan yang tidak membahayakan). Akan tetapi, jika mereka menaati kalian, janganlah kalian mencari-cari jalan untuk menyusahkan mereka. (Qs. an-Nisaa’: 34).
Hendaklah engkau beri makan istri itu bila engkau makan dan engkau beri pakaian kepadanya bilamana engkau berpakaian, dan janganlah sekali-kali memukul muka dan jangan pula memburukkan dia dan jangan sekali-kali berpisah darinya kecuali dalam rumah. [al-Hadits].
Jika kalian merasa khawatir akan adanya persengketaan diantara keduanya, maka utuslah seorang (juru damai) dari pihak keluarga suami dan sorang juru damai dari pihak keluarga istri. Jika kedua belah pihak menghendaki adanya perbaikan, niscaya Allah akan memberi taufik kepada suami-istri. (Qs. an-Nisaa’: 35).
Demikianlah Islam mengatur dengan sempurna kehidupan keluarga sehingga terbentuk keluarga sakinah dan bahagia dunia-akhirat. Wallahua’lam. (baitijannati.wordpress.com)
Langganan:
Postingan (Atom)