Selasa, 25 Januari 2011

KEADAAN UMAT KRISTEN DI AKHERAT MENURUT INJIL DAN AL-QUR’AN

KEADAAN UMAT KRISTEN DI
AKHERAT MENURUT INJIL
DAN AL-QUR’AN
Oleh: Kodiran Salim
Peneliti Independen Lintas Kitab Suci

Manusia yang dianggap sangat mungkar (syay-an iddaan) dalam  Al-Qur’an adalah orang-orang yang mengatakan bahwa Allah swt mempunyai anak, mereka itu tidak lain adalah orang-orang Kristen (Qs 19:88-92). Kemudian bagaimana keadaan orang-orang Kristen tersebut menurut Injil dan Al-Qur’an dihari akhir.

Kalamullah
Qs 19/88.       Dan mereka berkata: “Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak”. 89.Sesungguhnya kamu telah mendatangkan sesuatu perkara yang sangat mungkar, 90.hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi belah, dan gunung-gunung runtuh,  91. karena mereka mendakwa Allah Yang Maha Pemurah mempunyai anak. 92. Dan tidak layak bagi Tuhan Yang Maha Pemurah meng-ambil (mempunyai) anak.

MENURUT INJIL

Kata Yesus dalam Injil Matius 7:21-23 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? 23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!”

Ayat diatas adalah berupa kalimat negatip, kalau dijadikan kalimat positip menjadi “Setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, yang masuk kerajaan surga dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!”

Keterangan
Jadi setiap orang Kristen tidak akan masuk kerajaan surga karena mengatakan Yesus “Tuhan”. Nanti dihari kiamat mereka akan berseru kepada Yesus. “Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?”. Tetapi Yesus pada waktu itu akan berterus terang kepada mereka (orang-orang Kristen) “Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!”.

Jadi menurut Yesus sendiri orang-orang Kristen nanti dihari kiamat :

1.   Tidak masuk kedalam Kerajaan Surga
2.   Tidak dikenal Yesus
3.   Diusir Yesus
4.   Dituduh sebagai penjahat oleh Yesus.


MENURUT AL-QUR’AN

Kalamullah Al-Maa’idah (5):72-74.
“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesunggunya Allah adalah Al Masih putra Maryam”, padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israel, mengabdilah Allah Tuhanku dan Tuhanmu. “Sesungguhnya orang yang memper sekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang   lalim itu seorang penolong pun. Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: “Bahwasanya Allah salah satu dari yang tiga”,  padahal sekali-kali  tidak ada Tuhan (yang berhak disembah (puja) selain Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih. Maka mengapa mereka tidak bertobat kepada Allah dan memohon ampun kepada-Nya? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (ayat-ayat yang senada Qs 16:51; 19:88; 5:17; 8:38; 23:117;4:171; 28:86; 34:27; 40:4; 43:88; 9:31; 17:22; 6:94; 15:96; <span>22:8</span>; 22:19-22; 43:64; 7:53; 16:56; 9:113; 11:98; 41:7; Mat 7:21; Hos 11:9; Qs  8:38; 38:5; 31:20

Artinya, orang-orang yang mengata-kan Allah adalah Al Masih putra Maryam atau Yesus adalah Tuhan dan mengatakan bahwa Allah adalah salah satu dari tiga adalah kafir. Padahal Al Masih putra Maryam sendiri mengatakan kepada Bani Israel supaya mengabdi kepada Allah Tuhanku dan Tuhanmu. Barangsiapa yang memper sekutukan Allah dengan mengatakan Allah adalah Al Masih putra Maryam atau Yesus adalah Tuhan dipastikan Allah mengharam-kan surga dan tempatnya di neraka. Dan jika mereka (orang-orang Kristen) tidak berhenti mengatakan “Allah Trinitas” (Allah Bapa, Allah Putra, Allah Roh Kudus) mereka itu akan diazab dengan pedih.

Dari penjelasan Yesus dan Qalamullah diatas dapat dipastikan keadaan orang-orang Kristen di hari kiamat akan rugi. Tetapi Allah masih bijaksana, apabila mereka bertobat dan memohon ampun (shalat) maka Allah akan mengampuni. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

KESIMPULAN
Dengan demikian sebetulnya orang-orang Kristen menurut Injil dan Al-Qur’an sudah memegang dua tiket. Satu tiket dari Yesus dan satu lagi tiket dari Allah swt. Kedua tiket tersebut untuk masuk ke :.........NERAKA ? (Wallahu’alam)

Diantara orang-orang yang kafir mengatakan kepada orang-orang yang beriman supaya mengikuti jalan mereka atau agama mereka dengan janji dosa-dosanya akan mereka pikut.

Orang-orang kafir tersbut adalah orang-orang Kristen, karena hanya orang-orang Kristenlah yang mengatakan bahwa dosa manusia sudah ditebus Yesus dikayu salib. Al-Qur’an membatah pernyataan orang-orang Kristen tersbut dengan mengatakan mereka itu sebenarnya adalah orang-orang pendusta.

Kalamullah Al ‘Ankabuut (29) : 12-13
Qs 29:12-13 Dan berkatalah orang-orang kafir kepada orang-orang yang beriman (patuh/taat):<span> “Ikutilah  jalan kami, dan nanti kami akan memikul dosa-dosamu”</span>, dan mereka (sendiri) sedikit pun tidak (sanggup), memikul dosa-dosa  mereka. Sesungguhnya mereka adalah benar-benar orang  pendusta. Dan sesungguhnya<span> mereka akan memikul beban (dosa)  mereka, dan beban-beban (dosa yang lain) di samping beban- beban mereka sendiri,</span> dan sesungguhnya mereka akan ditanya pada hari kiamat tentang apa yang selalu mereka ada-adakan.   

Orang-orang kafir disini adalah orang-orang Nasrani yang mengatakan Allah adalah Almasih Putra Maryam (Qs 5:72)

Kalamullah Al-Maa’idah (5):72
“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesunggunya Allah adalah Al Masih putra Maryam”, padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israel, mengabdilah Allah Tuhanku dan Tuhanmu. “Sesungguhnya orang yang memper sekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang   lalim itu seorang penolong pun

Oleh karena itu jagalah aqidah dan iman Islam kita agar tidak terpengaruh oleh bujukan orang-orang Kristen untuk mengikuti agamanya. Dan kewajiban  kita adalah memberi peringatan (Qs 2:119).

5 komentar:

  1. Aamiin. Semoga kita bisa menjaga harta yg paling berharga yaitu iman dan islam sampai mati.Dan berhati hatilah dengan gerakan pemurtadan dan kristenisasi yg makin masiv dari para kafirun

    BalasHapus
  2. Amin, Puji Tuhan... semoga kita bisa mengimani 1 Ajaran ALLAH yang sudah ada sejak dulu hingga nanti.

    وَاِنَّ اللّٰهَ رَبِّيْ وَرَبُّكُمْ فَاعْبُدُوْهُ ۗهٰذَا صِرَاطٌ مُّسْتَقِيْمٌ
    wa innallāha rabbī wa rabbukum fa'buduh, hāżā ṣirāṭum mustaqīm
    (Isa berkata), “Dan sesungguhnya Allah itu Tuhanku dan Tuhanmu, maka sembahlah Dia. Ini adalah jalan yang lurus.”

    وَمَا كُنْتَ تَتْلُوْا مِنْ قَبْلِهٖ مِنْ كِتٰبٍ وَّلَا تَخُطُّهٗ بِيَمِيْنِكَ اِذًا لَّارْتَابَ الْمُبْطِلُوْنَ
    wa mā kunta tatlụ ming qablihī ming kitābiw wa lā takhuṭṭuhụ biyamīnika iżal lartābal-mubṭilụn
    Dan engkau (Muhammad) tidak pernah membaca sesuatu kitab sebelum (Al-Qur'an) dan engkau tidak (pernah) menulis suatu kitab dengan tangan kananmu; sekiranya (engkau pernah membaca dan menulis), niscaya ragu orang-orang yang mengingkarinya.

    ۞ وَلَا تُجَادِلُوْٓا اَهْلَ الْكِتٰبِ اِلَّا بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۖ اِلَّا الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا مِنْهُمْ وَقُوْلُوْٓا اٰمَنَّا بِالَّذِيْٓ اُنْزِلَ اِلَيْنَا وَاُنْزِلَ اِلَيْكُمْ وَاِلٰهُنَا وَاِلٰهُكُمْ وَاحِدٌ وَّنَحْنُ لَهٗ مُسْلِمُوْنَ
    wa lā tujādilū ahlal-kitābi illā billatī hiya aḥsanu illallażīna ẓalamụ min-hum wa qụlū āmannā billażī unzila ilainā wa unzila ilaikum wa ilāhunā wa ilāhukum wāḥiduw wa naḥnu lahụ muslimụn
    Dan janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara yang baik, kecuali dengan orang-orang yang zalim di antara mereka, dan katakanlah, ”Kami telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhan kamu satu; dan hanya kepada-Nya kami berserah diri.”

    وَمَنْ يَّتَوَلَّ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا فَاِنَّ حِزْبَ اللّٰهِ هُمُ الْغٰلِبُوْنَ
    wa may yatawallallāha wa rasụlahụ wallażīna āmanụ fa inna ḥizballāhi humul-gālibụn
    Dan barangsiapa menjadikan Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman sebagai penolongnya, maka sungguh, pengikut (agama) Allah itulah yang menang.

    وَكَذٰلِكَ اَنْزَلْنَآ اِلَيْكَ الْكِتٰبَۗ فَالَّذِيْنَ اٰتَيْنٰهُمُ الْكِتٰبَ يُؤْمِنُوْنَ بِهٖۚ وَمِنْ هٰٓؤُلَاۤءِ مَنْ يُّؤْمِنُ بِهٖۗ وَمَا يَجْحَدُ بِاٰيٰتِنَآ اِلَّا الْكٰفِرُوْنَ
    wa każālika anzalnā ilaikal-kitāb, fallażīna ātaināhumul-kitāba yu`minụna bih, wa min hā`ulā`i may yu`minu bih, wa mā yaj-ḥadu bi`āyātinā illal-kāfirụn
    Dan demikianlah Kami turunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu.
    Adapun orang-orang yang telah Kami berikan Kitab (Taurat dan Injil), mereka beriman kepadanya, dan di antara mereka (orang-orang kafir Mekah) ada yang beriman kepadanya. Dan hanya orang-orang kafir yang mengingkari ayat-ayat Kami.

    مَا كَانَ لِلّٰهِ اَنْ يَّتَّخِذَ مِنْ وَّلَدٍ سُبْحٰنَهٗ ۗاِذَا قَضٰٓى اَمْرًا فَاِنَّمَا يَقُوْلُ لَهٗ كُنْ فَيَكُوْنُ ۗ
    mā kāna lillāhi ay yattakhiża miw waladin sub-ḥānah, iżā qaḍa amran fa innamā yaqulu lahu kun fa yakun
    Tidak patut bagi Allah mempunyai anak, Mahasuci Dia. Apabila Dia hendak menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu.

    وَمَا هٰذِهِ الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا لَهْوٌ وَّلَعِبٌۗ وَاِنَّ الدَّارَ الْاٰخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُۘ لَوْ كَانُوْا يَعْلَمُوْنَwa mā hāżihil-ḥayātud-dun-yā illā lahwuw wa la'ib, wa innad-dāral-ākhirata lahiyal-ḥayawān, lau kānụ ya'lamụn
    Dan kehidupan dunia ini hanya senda gurau dan permainan. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui.

    وَاِنْ مِّنْكُمْ اِلَّا وَارِدُهَا ۚ كَانَ عَلٰى رَبِّكَ حَتْمًا مَّقْضِيًّا ۚ
    wa im mingkum illā wāriduhā, kāna 'alā rabbika ḥatmam maqḍiyyā
    Dan tidak ada seorang pun di antara kamu yang tidak mendatanginya (neraka). Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu ketentuan yang sudah ditetapkan.

    ثُمَّ نُنَجِّى الَّذِيْنَ اتَّقَوْا وَّنَذَرُ الظّٰلِمِيْنَ فِيْهَا جِثِيًّا
    ṡumma nunajjillażīnattaqaw wa nażaruẓ-ẓālimīna fīhā jiṡiyyā
    Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam (neraka) dalam keadaan berlutut.

    BalasHapus
  3. Orang Kristen yang hidupnya benar di hadapan Tuhan pasti Masuk Sorga.

    Galatia 2:20 mengatakan, “Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku.” Kehidupan seperti yang dikatakan dalam ayat inilah kehidupan yang benar di hadapan Tuhan.

    “Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Yoh 14: 6)
    Hanya melalui Yesus jalan masuk ke Sorga, hanya yang percaya kepada Yesus yang bisa masuk sorga.

    Yohanes 14:2-3, di surga terdapat banyak tempat tinggal. Tuhan Yesus terangkat ke surga untuk menyediakan tempat tinggal bagi kita yang percaya kepada-Nya dan akan menjemput kita supaya kita berada dimana Yesus berada.

    BalasHapus
  4. Jika kita mau memperoleh hidup yang kekal, berimanlah kepada Allah dan rasulnya serta jangan mengatakan bahwa Allah itu memiliki anak. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutuakan.

    BalasHapus
  5. Tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwasanya Yesus itu hanyalah utusan Allah yang menyatakan bahwa Tuhan Allah itu esa tidak ada yang serupa dengannya, tidak memiliki anak, tidak punya jelmaan, Tuhan yang berdiri sendiri, tak membutuhkan makhluk untuk mengurusi segala sesuatu, tak bersusah payah untuk turun ke bumi hanya untuk menebus dosa manusia. Tuhan adalah Allah yang tak membutuhkan semua itu dan dia tak mungkin merelakan dirinya hanya untuk menebus semua kesalahan manusia.

    BalasHapus