Maraknya berita-berita mengenai Dahlan Iskan dan Joko Widodo (Jokowi) yang terindikasi sebagai “antek” Zionis Yahudi, semestinya membuat berbagai kader PKS menjadi lebih berhati-hati dalam penyebaran isu seperti ini.
Apalagi disaat masa Pilgub DKI Jakarta ini, Jokowi termasuk salah seorang calon Gubernur DKI Jakarta yang juga ikut meramaikan bursa calon kepala daerah Jakarta.
Isu Zionis Jokowi bisa jadi boomerang bagi PKS bilamana kader PKS juga ikut menghembuskan dan “mengkampanyekan” mengenai berbagai berita-berita yang telah marak beredar di dunia maya ini.
Sebenarnya cukup hanya diketahui saja mengenai berita-berita bahwa Jokowi ataupun Dahlan Iskan yang terindikasi Zionis, tak perlu dibesar-besarkan apalagi ikut “mengkampanyekan” mengenai hal ini. Bisa jadi isu mengenai Jokowi Zionis malah menjadi isu black campaign tentang pasangan Hidayat Nur Wahid dengan Didik Rachbini. Lantaran dua pasangan ini merupakan pasangan dari PKS, dan semua mengetahuinya bahwa PKS sangat besar permusuhannya dengan Zionis Yahudi.
Hal ini malah menjadi boomerang bagi PKS dan Calon Gubernur DKI yang diusungnya (Hidayat Nur Wahid). Karena masyarakat akan menganggap bahwa PKS beserta Kadernya mengkampanye hitamkan Jokowi, tentu populeritas Jokowi semakin menanjak lantaran terus dikampanye-hitamkan, dan masyarakat menganggap Jokowi telah dizhalimi oleh PKS.
Mungkin maksud beberapa kader PKS baik dalam mengabarkan Dahlan Iskan ataupun Jokowi sebagai
Pemberitaan yang terus menerus mengenai Jokowi Zionis, malah menjadikan pemberitaan yang berulang-ulang dan membuat orang semakin penasaran kepada Jokowi, hal ini bisa menjadi kampanye gratis juga bagi Jokowi.
Ini politik, bisa jadi penyebaran isu zionis Jokowi memang sudah dirancang oleh tim sukses Jokowi sendiri untuk memainkan peran “Jokowi Terzhalimi dituduh antek Zionis Yahudi”. Padahal untuk saat ini orang tidak mau tahu siapa dan apa dibalik siapa tersebut, masyarakat hanya melihat dari apa yang dihasilkan dan bermanfaat apa tidak. Ini yang menjadi tolak ukur masyarakat, dan tentu masyarakat menjadi sangat lebih sensitif jika sudah menyangkut dzhalim-didzhalimi.
Beredarnya isu Jokowi zionis, bisa jadi sangat menguntungkan sekali bagi Jokowi sendiri lantaran kader PKS masuk perangkap isu seperti ini. Semua tahu bahwa kader PKS itu melek internet, dan tentu jika sudah berhubungan dengan internet maka share to share akan cepat terhubung dan menjadikan berita menengai Jokowi lebih cepat tersampaikan kepada masyarakat hingga masyarakat berfikir “Jokowi itu orangnya baik, kok bisa dikabarkan seperti itu? Ini pasti kampanye hitamg kader PKS”, PKS yang akhirnya terkena tuduhan seperti itu padahal PKS tidak pernah menginstruksikan kadernya untuk melakukan penyebaran isu seperti ini.
Jadi, semestinya kader PKS dan seluruh elemen simpatisan PKS harus berhati-hati mengenai penyebaran isu seperti ini, apalagi dimasa kampanye. Orang bisa berbalik arah dari mendukung hingga tidak mendukung pasangan Hidayat Nur Wahid, lantaran masyarakat mengira bahwa PKS telah melakukan kecurangan kampanye hitam.
Jadi, berhati-hatilah sobat… Penyebaran isu ini bisa jadi ada motif politik khusus juga dari Tim suksesnya Jokowi!
NB:
Oh iya, ingatkah ketika Jokowi mendaulat Ustad Hidayat Nur Wahid untuk menjadi Jurkam Jokowi di Solo? Tentu hal ini merupakan sebuah kehormatan besar bagi Ustad Hidayat Nur Wahid, lantaran Jokowi telah mengakui tokoh besar seperti Ustad Hidayat Nur Wahid akan bisa meyakinkan masyarakat Solo. Jokowi sadar betul bahwa Ustad Hidayat Nur Wahid orang baik yang akan selalu dipercaya jika berbicara. Jadi Jokowi saja mengakui ustad Hidayat, lalu anda bagaimana? Saya percaya! Anda terserah.sumber : http://www.suaranews.com/2012/04/kader-pks-jangan-terjebak-isu-jokowi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar