Senin, 30 April 2012

surat untuk istri dan anakku


istriku sayang..
berat rasanya hati ini
menanggung beban kehidupan
namun ini adalah yang terbaik
Allah berikan kepadaku

bertahun tahun kita berumah tangga namun hanya kesedihan yang ku berikan kepadamu
aku menyadari kalo aku bukanlah seorang suami yang baik bagimu.
namun aku berusaha untuk berikan yang terbaik bagimu.
apapun ku lakukan demi kebahagian kamu dan anak - anak. cintaku kepadamu  membuat semangat di diriku ini. maafkan sayang.. jika aku selalu menyakitimu dan tak membuatmu bahagia. Terima kasih istriku.. kau telah memberikan arti dari kehidupan ini.

anakku sayang.. Bagoes, Zahra dan Rafa..
kalian adalah buah cintaku dan ibumu, kalianlah pelita dalam hidupku.. ketahuilah anakku, menjadi seorang ayah bagiku sangatlah berat, namun bukanlah menjadi beban dalam diriku.  kehadiran kalian membuatku mengerti arti dari tugas seorang ayah. aku rela , apapun kulakukan demi kalian.. wahai anakku.. asalkan kalian bahagia. 

Nak, saat pertama kali engkau hadir, kucium dan kupeluk engkau sebagai buah cintaku dan Ibumu.
Sebagai bukti bahwa aku dan ibumu tidak tak lagi terpisahkan oleh apapun jua.
Tetapi,......... seiring waktu.
Ketika engkau suatu kali telah mampu berkata : “TIDAK”, timbul kesadaranku siapa engkau sesungguhnya.
Engkau bukan milikku, atau milik ibumu nak
Engkau lahir bukan karena cintaku dan cinta ibumu
Engkau adalah milik Allah, tidak ada hak ku untuk menuntut pengabdian darimu
Karena pengabdianmu semata-mata seharusnya hanya kepada Allah

 Nak, sedih, pedih dan terhempaskan rasanya menyadari siapa sebenarnya aku dan siapa sebenarnya engkau.
Dan dalam waktu panjang dimalam-malam sepi, kusesali kesalahanku ini sepenuh-penuh air mata dihadapan Allah. Syukurlah, penyesalan itu mencerahkanku.

Sejak saat itu nak, satu-satunya usahaku adalah mendekatkanmu kepada pemilikmu yang sebenarnya.
Membuatmu senantiasa berusaha memenuhi keinginan pemilikmu.
Melakukan segala sesuatu karena-Nya, bukan karena kau dan ibumu.
Tugasku bukan membuatmu dikagumi orang lain, tetapi agar engkau dikagumi dan dicintai oleh Allah.SWT.

Inilah usaha terberatku nak, karena artinya aku harus lebih dulu memberi contoh kepadamu dekat dengan Allah.
Keinginanku harus lebih dulu sesuai dengan keinginan Allah, agar perjalananmu mendekatinya tidak terlalu sulit.

Kemudian, kitapun melalui perjalanan ini berdua, tak pernah engkau kuhindarkan dari kerikil tajam atau lumpur hitam.
Aku hanya menggenggam jemarimu dan merapatkan jiwa kita satu sama lain, agar dapat kau rasakan perjalanan rohani yang sebenarnya.

Saat engkau mengeluh letih berjalan, kukuatkan engkau karena kita tak boleh berhenti.
Perjalanan mengenal Allah tak kenal lelah dan berhenti.

Nak, berhenti berarti mati, inilah kata-kataku setiap kali memeluk dan menghapus air matamu, ketika engkau hampir putus asa.

Akhirnya nak,..
Kalau nanti kita semua manusia dikumpulkan dihadapan Allah, dan kudapati jarakku amat jauh dari-Nya. Aku akan ikhlas, karena seperti itulah aku didunia.
Tetapi, kalau aku boleh berharap aku ingin saat itu aku melihatmu dekat dengan Allah.
Aku akan bangga nak, karena itulah bukti bahwa semua titipan bisa kita kembalikan kepada pemiliknya....






Tidak ada komentar:

Posting Komentar