Oleh: Prof Dr Achmad Satori Ismail
Diriwayatkan
dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah
SWT bila mencintai hamba-Nya memanggil Jibril seraya berfirman,
‘Sesungguhnya Aku mencintai si fulan, maka cintailah dia.’” Rasulullah
bersabda, “Maka, Jibril pun mencintai si fulan.” Lalu, Jibril menyeru
semua penduduk langit, “Sesungguhnya Allah mencintai si fulan.” Nabi
bersabda, “Maka, si fulan dicintai penduduk langit dan dia pun diterima
oleh penduduk bumi.”
Jika
Allah membenci seorang hamba, Dia memanggil Jibril dan berfirman,
“Sesungguhnya Aku membenci si fulan, maka bencilah dia sehingga Jibril
pun membencinya.” Rasulullah bersabda, “Lalu, Jibril menyeru penduduk
langit, ‘Sesungguhnya Allah membenci si fulan, maka bencilah dia.’”
Penduduk langit pun membenci si fulan, kemudian dia pun dibenci penduduk
bumi. (HR Bukhari dan Muslim).
Orang
yang sengsara adalah yang dihinakan Allah sehingga penduduk bumi pun
akan membicarakan orang tersebut dengan kejelekan dan cercaan. “Dan
barang siapa yang dihinakan Allah, maka tidak seorang pun yang
memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.” (QS
al-Hajj 18).
Rasulullah
SAW sering berdoa agar tidak dihinakan Allah, “Ya Allah berilah
tambahan kebaikan dan jangan Engkau kurangi, muliakan kami, dan jangan
Engkau hinakan. Berilah anugerah kepada kami dan jangan kaucegah.
Prioritaskan kami dan jangan ditinggalkan. Ridailah kami dan berikan
keridaan kepada kami.” (HR Achmad dan Turmudzi).
Di
antara bentuk kehinaan yang ditimpakan Allah di dunia adalah kehinaan
hidup, ditimpakan kekalahan dalam persaingan, dan disesatkan dari jalan
Allah. Sedangkan, kehinaan pada hari kiamat adalah ditutup matanya dari
melihat Allah (QS Hud 105-107/al-Muthaffifiin 14-17).
Di antara orang-orang yang dihinakan,
Pertama, pelaku kemaksiatan (QS
Ghofir 82). Al- Mu’tamir bin Sulaiman berkata, “Sesungguhnya seseorang
yang melakukan dosa secara rahasia, maka pada pagi harinya akan
ditimpakan kehinaan.” (Raudlatul Muhibbin, karya Ibnul Qoyyim, hlm 441).
Kedua, orang yang menentang ajaran Islam
(QS az-Zumar 55-61 dan al-An’am 125). Umar RA berkata, “Kita dimuliakan
Allah dengan Islam dan barang siapa yang mencari kemuliaan dengan
selain Islam, maka dia akan dihinakan.” (Ibnu Abdil Birr dalam kitab
Al-Mujalasah wa Jawahiril Ilmi, juz II, hlm 273).
Ketiga, menolak kebenaran karena kesombongan
(QS Shad 12-15, al-Haqqah 4-8). Hasan Bisri mengatakan, ada tiga macam
manusia, yakni mukmin, munafik, dan kafir. Mukmin adalah orang yang
menaati perintah Allah, kafir adalah yang dihinakan Allah, dan munafik
adalah mereka yang tidak mengenal Allah, tapi dikenal keingkarannya
dengan perbuatan-perbuatan jahat dan menampakkan kejauhan dirinya dari
Allah (Al-Firyabi dalam kitab Shifatul Munafiq, hlm 61).
Keempat, sombong di hadapan makhluk (QS al-Qashash 83).
Kelima, orang zalim (QS al-A’raf 165-166 , Yunus 13-14).
Keenam, penghamba harta dan kedudukan (QS al-An’am 44). Rasulullah bersabda, “Celakalah penghamba dinar dan dirham.” (HR Bukhari).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar